Mohon tunggu...
djarum4d
djarum4d Mohon Tunggu... https://luckypocky88.com/assets

https://luckypocky88.com/assets

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sejarah Dan Popularitas Rokok Djarum Di Indonesia

10 September 2025   20:13 Diperbarui: 10 September 2025   20:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rokok Djarum adalah salah satu merek rokok kretek paling terkenal di Indonesia. Nama Djarum sudah berdiri sejak tahun 1951 di Kudus, Jawa Tengah, dan hingga kini menjadi salah satu produsen rokok terbesar yang menembus pasar internasional. Dikenal dengan cita rasa khas kretek yang kuat, Djarum berhasil mempertahankan warisan budaya Indonesia sekaligus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Sejarah Awal Djarum

Perjalanan Djarum dimulai dari sebuah usaha kecil di Kudus yang dirintis oleh Oei Wie Gwan. Ia membeli sebuah perusahaan rokok kecil bernama Djarum Gramofon, lalu mengembangkannya menjadi perusahaan besar. Awalnya produksi rokok Djarum dilakukan dengan cara tradisional, namun seiring waktu bertransformasi menjadi industri modern dengan mesin-mesin canggih.

Rokok Kretek dan Identitas Budaya

Djarum terkenal karena memproduksi rokok kretek, yaitu rokok khas Indonesia yang dibuat dari campuran tembakau, cengkeh, dan saus khusus. Kretek bukan sekadar produk konsumsi, tetapi juga bagian dari identitas budaya Indonesia. Suara “kretek” yang muncul saat rokok dihisap menjadi ciri khas yang membuatnya berbeda dari rokok putih biasa.

Varian Produk Djarum

Hingga kini, Djarum terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai varian rokok, antara lain:

Djarum Super: salah satu produk ikonik dengan cita rasa bold.

Djarum Black: terkenal dengan gaya modern dan populer di kalangan anak muda.

Djarum Coklat: memiliki karakter rasa yang lebih ringan.

Djarum 76: varian yang mempertahankan cita rasa kretek klasik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun