Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sisi Lain Acara Titik Balik Kompasiana

28 September 2013   20:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:15 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah riuh rendahnya acara titik balik yang digelar Kompasiana bareng dengan Manulife, ternyata penulis bertemu dengan kawan lama seperjuangan dulu dalam dunia kepenulisan. Rupanya dia tertarik hadir di acara tersebut untuk bertemu dengan seseorang untuk mengungkapkan segala unek-unek di hatinya, dan ternyata orang tersebut tidak hadir. Kebetulan penulis berjumpa dengannya, dan mulailah dia menumpahkan segala perasaan luka di hatinya.

Dia sedang berada di titik nadir dan coba kembali untuk bangkit, salah satunya dengan menghadiri acara titik balik ini. Dulu ketika jadi penulis ternama, tawaran menulis datang dari mana-mana, hingga bersama teman-temannya membuat grup belajar menulis. Suatu saat grup tersebut mengadakan lomba menulis berhadiah buku. Syahdan, nama pemenang keluar, dan dia mengirimkan buku-buku tersebut kepada para pemenang, namun ada salah satu buku yang tidak sampai ke alamat si pemenang. Padahal dia sudah konfirmasi bahwa buku telah terkirim, sementara sang pemenang merasa belum menerima hadiah yang dijanjikan tersebut.

Singkat kata, sang pemenang menuduh kawan saya ini penipu berkedok lomba menulis dan menyebarkannya di berbagai media sosial. Nama kawan saya memburuk akibat tuduhan sang pemenang tersebut, bahkan teman-teman se-grup menulisnya ikut-ikutan menghujat tanpa klarifikasi terlebih dahulu kepada kawan saya ini. Satu demi satu teman-teman dia mulai meninggalkannya di media sosial maupun di kehidupan sehari-hari. Kawan saya ini sampai stress dan menutup semua akunnya di jejaring sosial demi menghindari hujatan yang lebih parah lagi. Diapun berganti akun baru dengan nama baru, namun untuk kembali pulih seperti sediakala butuh waktu lebih lama lagi.

Hancur sudah karir menulisnya yang sudah dibangun bertahun-tahun, hanya gara-gara fitnah yang tidak mengenal hak jawab. Kawan saya ini mulai terjerumus hal-hal negatif, dan berimbas pada tubuhnya yang semakin digerogoti penyakit, bahkan dokterpun sudah memvonis usianya tinggal beberapa saat lagi. Dia hanya berharap bisa menikah sebelum ajal tiba. Satu lagi, dendam kesumat kepada sang pemenang tersebut harus terbalaskan. Penulis hanya bisa menjawab: bersyukurlah, nikmati apa yang kamu alami selama ini, jangan lupa dibalik kesulitan ada kemudahan.

Dia cukup kaget mendengar jawaban penulis. Kenapa harus bersyukur? Padahal kan lagi kena musibah berat lagi. Penulis menanggapinya dengan santai, bersyukurlah karena Tuhan masih sayang dirimu, supaya kamu ingat padaNya, karena saat kamu sukses mungkin kamu lupa bersyukur dan beribadah kepadaNya. Tuhan mengingatkan kita dengan caranya memberi musibah, agar kita kembali ingat padaNya karena biasanya orang yang terkena musibah selalu berlindung pada Tuhan. Mengutip surat terakhir Al-Baqarah, bahwa Alloh tidak akan menguji hambaNya di luar batas kemampuannya, artinya bahwa segala ujian itu kita pasti akan mampu melewatinya. Hanya terkadang kita tidak menyadarinya dan cenderung menyalahkan Tuhan kenapa diberikan cobaan seberat ini. Tiada guna balas dendam, karena perilaku kita sama saja dengan si pemfitnah. Biarlah Tuhan yang membalas segala perbuatan baik dan buruknya, karena hanya Tuhan sebaik-baik pembalas.

Akhirnya, setelah berbicara hampir satu jam lebih, kawan saya ini mulai tampak cerah raut mukanya. Inilah saat titik balik, tekadnya. Jangan lagi menengok ke belakang, tapi tataplah masa depan. Bersikaplah EGP terhadap masa lalu yang suram, dan kembali membangun silaturahmi untuk memperkuat jaringan pertemanan yang dapat membantu meningkatkan kesuksesan di masa datang. Alhamdulillah acara Kompasiana telah membuka mata hati seorang kawan agar kembali ke jalan yang benar.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun