Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Bus Shalawat, Teman Setia Jamaah Haji Menuju Masjidil Haram

20 Agustus 2019   13:43 Diperbarui: 20 Agustus 2019   15:42 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bis Shalawat (Dokpri)

Selain untuk mengangkut jamaah ke Masjidil Haram, kita juga bisa memanfaatkan bis shalawat tersebut keliling kota Mekah selama dilalui rutenya. Kita bisa bersilaturahmi dengan teman atau saudara yang kebetulan sedang pergi haji juga atau mukim di Mekah. Bisa juga untuk berbelanja di daerah lain seperti Jarwal, tapi kita ga bisa berhenti sembarangan, harus di depan hotel terdekat lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Keberadaan bis shalawat memang benar-benar membantu jamaah haji melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dengan tenang. Jumlahnya juga cukup memadai walau kadang-kadang penuh sesak namun tak sampai menunggu lama untuk menunggu bis berikutnya. 

Hanya masalah komunikasi saja yang perlu diperbaiki karena supirnya hanya bisa sedikit bahasa Indonesia dan Inggris, sementara para jamaah rata-rata tidak bisa bahasa Arab sehingga sering kelewat hotel tempat seharusnya jamaah turun.

Semoga ke depan rutenya diperluas tidak hanya sekadar mengangkut jamaah dari dan ke Masjidil Haram, tapi juga tersedia bis city tour seperttii di kota-kota besar lain di dunia. Selain Masjidil Haram, Mekah juga merupakan kota bersejarah tempat tumbuh dan berkembangnya agama Islam hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia sehingga perlu didukung alat transportasi umum untuk menuju tempat-tempat bersejarah seperti gua Hira, Jabal Nur, Jabal Rahmah, Hudaibiyah, Jamarat, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun