Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Nasdem Meroket, Hanura Terpeleset

21 Mei 2019   17:22 Diperbarui: 22 Mei 2019   09:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanura dan Nasdem (sumber: nusantara.news)

Kisruh kepemimpinan pasca mundurnya Wiranto menjadi salah satu sebab mundurnya Hanura. Selain itu tidak adanya isu-isu aktual yang diangkat Hanura membuat partai tersebut gagal meraih suara signifikan untuk tetap bertahan di Senayan.

Partai-partai senior lain juga bertumbangan walau masih lolos electoral threshold. Paling parah adalah PPP yang gembos suaranya dari 6,53% tahun 2014 menjadi 4,52% tahun 2019. Perolehan suara juga turun sekitar 1.834.341 jiwa, padahal jumlah pemilih dengan suara sah meningkat pesat dari 125 juta menjadi 140 juta orang. 

Partai lain yang mengalami penurunan cukup tajam adalah Demokrat yang terlalu mengandalkan SBY sebagai figur sentral, sementara kehadiran AHY belum cukup mampu mengangkat suara, apalagi beberapa kadernya seperti Andi Arief dan Ferdinand Hutahaean sering membuat blunder yang membuat malu SBY.

Uniknya lagi, suara parpol pendukung paslon 01 bila ditotal mencapai 62% dan paslon 02 sebesar 38%, padahal suara paslon 01 sendiri cuma 55,5% dan paslon 02 malah naik sebesar 44,5%. Artinya ada sebagian pendukung parpol paslon 01 yang memilih paslon 02. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan parpol belum tentu sejalan dengan pemilihnya.

Terakhir, politik identitas ternyata tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara karena prosentase kemenangan paslon 01 justru naik dari 53,15% menjadi 55,5%. Walau tidak terlalu jauh kenaikannya, namun hal ini membuktikan bahwa kerja keras Jokowi masih diapresiasi sebagian besar rakyat Indonesia.

Harapan saya, semoga partai-partai yang lolos ke Senayan lebih gigih lagi memperjuangkan rakyat terutama konstituennya, jangan hanya mengejar balik modal kampanye saja. 

Rakyat sudah mulai pintar memilih partai, terbukti dengan turunnya presentase dan jumlah pemilih partai-partai lama termasuk Golkar dan PPP. Oleh karena itu partai yang lebih senior perlu mawas diri agar tidak terhempas seperti Hanura.

Sumber (1) dan (2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun