Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sigiriya Ternyata Ada di Indonesia

8 Februari 2018   20:50 Diperbarui: 10 Februari 2018   13:08 1621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Gunung Putih dari Tepi Jalan (Dokpri)

Sigiriya mungkin tidak terlalu dikenal kita yang awam, namun bagi para traveller termasuk dalam bucket list bila berkunjung ke Sri Lanka seperti pernah diceritakan di sini dan sini.

Sigiriya bahkan telah menjadi situs purbakala yang dilindungi oleh UNESCO karena keunikannya berupa kota tua yang ada di atas bukit berbatu. Dalam skala kecil, ternyata Indonesia juga punya potensi wisata yang agak mirip dengan Sigiriya.

Jalan Setapak Menuju Puncak Bukit (Dokpri)
Jalan Setapak Menuju Puncak Bukit (Dokpri)
Gunung Putih, itulah sebutannya karena memang bukitnya berwarna putih ciri khas batu kapur yang menjulang tinggi. Lokasinya berada di Tanjung Palas yang berbatasan dengan Tanjung Selor ibukota Provinsi Kalimantan Utara, tak jauh dari jalan raya Trans Kalimantan ke arah Malinau. Dari puncak bukit ini konon kita dapat memandang kota Tanjung Selor yang berada di sebelah timur laut.
Gerbang Masuk Gunung Putih (Dokpri)
Gerbang Masuk Gunung Putih (Dokpri)
Sayangnya, potensi wisata ini kurang terurus dengan baik. Gerbang masuknya saja sudah ditumbuhi lumut, masuk ke dalamnya tampak kumuh dan nyaris tanpa perawatan sama sekali.

Hanya ada warung bakso yang masih buka, selebihnya bangunan toilet yang terkunci karena rusak dan tak terpelihara, serta aula dan bangunan kantor yang tinggal berupa bedeng saja bentuknya. Karena saya berkunjung di hari biasa tidak ada penjaga tiket dan kita bebas masuk ke dalam.

Anak Tangga Menuju Kaki Bukit (Dokpri)
Anak Tangga Menuju Kaki Bukit (Dokpri)
Dari tempat parkir yang sempit terdapat anak tangga menuju ke kaki bukit. Dari kaki bukit baru kita melintasi jalan setapak melingkari bukit hingga tiba di puncak bukit.

Sayang usia sudah mulai tua sehingga hanya sanggup menapaki anak tangga menuju kaki bukit. Selebihnya sudah tidak sanggup lagi untuk naik ke puncak bukit melihat pemandangan alam di bawahnya.

Puncak Bukit Berwarna Putih Dilihat dari Kaki Bukit (Dokpri)
Puncak Bukit Berwarna Putih Dilihat dari Kaki Bukit (Dokpri)
Pepohonan di sekitar bukit masih terpelihara secara alami sehingga suasana terasa rindang walaupun cuaca panas saat itu. Semilir angin di antara pepohonan membuat suhu semakin sejuk dan sedikit banyak mengurangi dehidrasi akibat banyaknya anak tangga yang harus didaki. Kecuali tangga, semua tampak alamiah termasuk jalan setapak menuju puncak bukit.
Kantor dan Toilet Serta Bedeng Tidak Terawat (Dokpri)
Kantor dan Toilet Serta Bedeng Tidak Terawat (Dokpri)
Sudah selayaknya pemerintah daerah memperbaiki dan mempercantik sekaligus mempromosikan satu dari sedikit potensi obyek wisata di sekitar kota Tanjung Selor selain sungai Kayan.

Saya membayangkan suatu saat nanti obyek wisata ini bakal menjadi pesaing Sigiriya dilihat dari kecantikan bentuk bukitnya, walaupun di atas tidak terdapat apa-apa selain tapak untuk melihat pemandangan kota.

Warung Bakso di Dalam Obyek Wisata (Dokpri)
Warung Bakso di Dalam Obyek Wisata (Dokpri)
Bagi travellers yang mampir ke Tanjung Selor dari Tarakan, sebelum ke Derawan sebaiknya mampir sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Berau. Sayangnya memang tidak ada angkutan umum menuju ke arah sini, jadi harus sewa ojek atau travel karena lokasinya agak jauh dari kota, sekitar 15 kilometer. Atau kalau mau sedikit hemat dari dermaga Kayan bisa menyeberang naik ketinting, kemudian dilanjutkan dengan ojek karena jaraknya tak lebih dari lima kilometer saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun