Mohon tunggu...
Diyon  Erlangga
Diyon Erlangga Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa Universitas Muhammdyah prof,dr,Hamka Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Prodi Ilmu komunikasi

gak bisa berbagi materi ya berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Di Balik Serbuk Kayu Ada Semangat dan Asa yang Membara!

28 Januari 2021   17:03 Diperbarui: 28 Januari 2021   18:16 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atpaludin Sedang Mengemas Serbuk, Foto: Bahru Rizky

Atpaludin  bersemangat dengan pekerjaan yang sedang dijalaninya. Ada beberapa Proyek ayam yang meminta nya untuk menyetok serbuk kayu guna dijadikan Penghangat bagi ternak ayam. Ia menghitung ada banyak karung besar yang harus di isi, Apabila semua rampung tentu cukup untuk makan dan ditabung meskipun tidak terlalu banyak nilainya. 

Sejak pertengahan 2020 dan dampak dari pada penyebaran virus corona, Atpaludin memutuskan tidak lagi bekerja di salah satu media lokal sebagai wartawan. Ia menganggur selama beberapa bulan sehingga timbul rasa jenuh dan merasa bahwa pandemi ini masih sangat lama untuk berakhir, akhir nya ia memilih mengikut pamannya sebagai pemasok serbuk kayu ke beberapa peternakan ayam. 

Jika dilihat hasil yang didapat kan Atpaludin sehari-hari jauh dari kata cukup bagi beberapa orang. Tetapi beda untuk Atpaludin, ia meyakini bahwa yang ia dapatkan merupakan rezeki dari tuhan yang patut disyukuri, karna masih banyak orang yang masih susah untuk mendapatkan uang apalagi di tengan pandemi ini untuk bertahan hidup. 

Atpaludin Sedang Menakar, Foto: Bahru Rizky
Atpaludin Sedang Menakar, Foto: Bahru Rizky

"Ya walau pun hasil nya tak seberapa yang penting dapat ditabung dan dibelikan makan sehari hari," ujarnya kepada Dion, Selasa(26/01/2021). 

Jika Serbuk kayu sedang banyak dan didorong dengan semangat yang mebakar, Atpaludin dapat mengarungi 50-60 karung perhari. Dari 50-60 ikat karung yang ia dapat, ia bisa menghasilkan sekitar 25-30 ribu rupiah. 

Modal Atpaludin ialah fisik yang prima. Kekuatan fisik baginya merupakan anugrah yang paling dan harus disyukuri. Ia harus tetap menjaga kesehatan nya karna jika sakit ia tidak akan mendapat kan upah harian, Karna hanya dari pekerjaan inilah ia dapat mengais pundi-pundi rupiah. Atpaludin Juga menerima jika ada pekerjaan yang secara tiba-tiba datang padanya selagi itu dapat menghasilkan. 

Tak sedikit Atpaludin merasa lelah dengan pekerjaan yang dilakoni itu. Mematok untuk dirinya sendri harus mendapatkan 50 karung serbuk dalam sehari membuat nya kadang merasa lelah dan jenuh. Tak ada pilihan lain selain mejalani dengan ihklas dan penuh rasa syukur Atpaludin berusaha menikmati agar apa yang dituju akan tercapai.  

"ya mau gimana lagi, susah dan senang akan menjadi semangat saya untuk dapat melanjutkan berkuliah setelah saya dapat mengumpulkan uang yang cukup," tuturnya. 

Pemuda berumur 21 tahun ini sangat berambisi untuk dapat melanjutkan pendidikan akademik, ia terus berusaha lakoni apapun yang dapat menjembatani untuk ia bisa duduk di bangku perkuliahan. Semangatnya yang tak pernah jemu seraya membakar asa siapaun yang milhatnya.

Hari demi hari berlalu. Pemuda yang tinggal seorang diri itu kembali pergi kesalah satu tempat penggergajian kayu. Hari ini ia tidak mendatangi tempat pengergajian kayu yang seperti tempo hari kami datangi bersama, melainkan penggergajian kayu milki pak,H.Sodili salah satu langganan tempat Atpaludin mengambil serbuk kayu. Pak.Sodili ini merupakan salah satu pemilik dari pada industri penggergajian kayu disalah satu wilayah ds.Cibadak, kec.Sukamkamur.

Industri Penggergajian kayu, Foto: Diyonerlangga
Industri Penggergajian kayu, Foto: Diyonerlangga

"Atpaludin sudah saya anggap seperti kariyawan saya sendiri, meskipun yang meberikan upah wajib padanya bukan saya, tapi saya suka semangat nya yang tak pernah lelah pun malu untuk bekerja," Ucapnya kepada Diyon, Rabu (27/01/2021). 

Ia pun tak jarang untuk meberikan upah meskipun nilai nya tak seperti yang didapatkan dari upah wajibnya, menurutnya itu merupakan ungkapan trimakasih kepada Atpaludin karna telah membantu memanfaat kan limbah indutri penggergajian kayu milki pak.Sodili.

Limbah serbuk kayu ini banyak pemnafaatannya, salah satunya yang dikerjakan oleh Atpaludin yaitu digunakan sebagai penghangat ternak ayam. Selain itu serbuk kayu ini juga bisa dijadikan sebagai media tanam jamur yang bernama fung-cube. Fung-cube merupakan media tanam jamur yang ramah lingkungan, karna berbahan dasar serbuk gergaji, Dan masih banyak pemanfaatan lain nya. 

Hari sudah menjelang gelap menandakan akan sudahnya pekerjaan Atpaludin pada hari ini. Dengan wajah yang lesuh terbungkus senyuman, dengan komunikasi nonverbal yang ia sampakan solah memilki pesan untuk selalu menysukuri yang didapatkan hari ini. 

Atpaludin Sipengumpul Serbuk Kayu, Foto: Diyonerlangga
Atpaludin Sipengumpul Serbuk Kayu, Foto: Diyonerlangga

"apalagi yang mau saya banggakan selain semangat saya untuk bisa bekuliah, apapun dan berapapun yang saya hasilkan selagi itu halal pasti allah akan ridho dan menyampaikan saya pada cita-cita saya," pungkasnya. 

Semangat dan asa akan timbul pada siapapun yang mau berusaha, malu memikir kan perkataan orang tekait pekerjaan yang dilakoni hanya sebuah angin yang menghempas rindang nya semangat Atpaludin.

Diam diri itu bukan pilihan Atpaludin untuk dapat mengejar impianya. Selalu berusaha dan didamping doa, seakan kesuksesan telah bersorai untuk dicapai. Serbuk kayu bukan hanya limbah jika kita dapat mengolahnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun