Mohon tunggu...
Diyah
Diyah Mohon Tunggu... Penulis - Future Entrepreneur and Lecturer

Dream, Believe and Make it Happen

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Asian Games 2018, Upaya Mendorong UMKM Indonesia Menembus Pasar Global

15 Agustus 2018   14:12 Diperbarui: 15 Agustus 2018   20:22 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi sumber daya manusia (SDM). Terbukti dengan adanya data bahwa jumlah industri kreatif lebih besar dari jumlah penduduk Indonesia, yaitu sekitar 300 juta unit-unit influence usaha kreatif. Sedangkan, jumlah UMKM (Usaha Kecil, Mikro dan Menengah) pada tahun 2017 menembus 60 juta, dan telah naik 3,1%  dari penduduk Indonesia. Pertumbuhan tersebut karena didorong dari semangat generasi muda dalam menciptakan usaha.

Generasi millineal cenderung sangat kreatif, percaya diri, dan lebih suka mengejar passion serta totalitas dalam menjalaninya. Inilah salah satu alasan kenapa pertumbuhan industri kreatif tumbuh sangat cepat

sumber : ideannisa.com
sumber : ideannisa.com

Banyaknya platfrom yang menyediakan marketplace untuk pebisnis pemula, merupakan salah satu alasan kenapa jumlah industri kreatif terus naik. Peraturan Kementerian Perindustrian No.6 tahun 2016 menyebutkan kriteria bahwa Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan industri yang memiliki skala industri kecil dan menengah, dimana kontribusi sektor usaha mikro, kecil dan menengah terhadap produk dosmestik bruto meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima tahun terakhir. Serapan tenaga kerja pada sektor tersebut juga meningkat, dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen periode yang sama.

Badan Pusat Statistik pada Februari 2018, menyatakan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 5,13 persen dibandingkan Februari 2017 sebesar 5,33 persen. Kepala BPS Suhariyantopun menyebutkan, dalam setahun pengangguran berkurang 140.000 orang. Sumbangsih generasi muda sangatlah besar, karena generasi millenial lebih banyak mengembangkan bisnis dan usahanya.

sumber : geotimes.co.id
sumber : geotimes.co.id
Secara global presentase ekonomi kreatif menduduki 11% dari perekonomian Indonesia. Posisi teratas masih di duduki sektor pertanian yaitu 35,10%, disusul sektor perdagangan, hotel, dan restaurant (15,90%), kemudian kontribusi jasa-jasa (14,71%), industri pengolahan (9,22%), konstruksi (6,10%), dan yang paling minim adalah sektor pengangkutan dan komunikasi (4,4%).

Melihat pertumbuhan industri kreatif yang berpotensi bisa berkembang di Indonesia. Maka tidak ada yang tidak mungkin, bahwa nantinya industri kreatif bisa memasuki pasar dunia, dan ekspor industri kreatif yang akan mengalami peningkatan setiap tahunya. 

Keyakinan yang ada karena industri kreatif saat ini di dominasi anak muda yang memiliki segudang kreatifitas, kemajuan teknologi yang mendukung berkembangnya bisnis, serta peran media sosial sebagai ajang promosi gratis.

Adanya event Asian Games 2018 yang di laksanakan di Jakarta-Palembang, tentu saja seperti menjadi momentum berbagai potensi bangsa untuk semakin berkembang, khususnya untuk memajukan sektor perekonomian. Momen Asean Games ini benar-benar memiliki berbagai dampak positif dalam mempersatukan kepentingan bangsa, khususnya dalam bidang kemajuan perekonomian.

Kerja keras panitia Asian Games patut di ajungi jempol, karena sangat memperhatikan kepentingan rakyat kecil, seperti memberi peluang berkembang pelaku UMKM, yang telah seperti nafas dalam perekonomian bangsa ini. Sehingga, perlu perhatian khusus untuk menjadikan lebih maju. Berbagai strategi telah di lakukan pemerintah untuk meningkatkan jumlah UMKM dari 3% menjadi 5%. Salah satunya, dalam momen Asian Games ini.

Panitia telah berupaya untuk mengangkat Asian Games dengan mendahulukan perusahaan dan UMKM nasional untuk menjadi pemegang lisensi merchandise resmi. Strategi tersebut, sebagai upaya untuk mempromosikan produk dalam negeri kepada dunia.

UMKM nasional dan 17 perusahaan telah dipilih panitia sebagai pemegang lisensi untuk memproduksi dan menjual merchandise resmi Asian Games 2018. Pemilihan pemegang lisensi tersebut dilakukan secara transparan dan akuntable dengan mengumumkan melalui website dan kemudian dipilih secara ketat berdasarkan krieria yang di persyaratkan.

Lalu, "Bagaimana sistem kerja sama dengan pelaku UMKM ?"

Pembuatan merchandise Asian Games itu melibatkan sekitar 20 perusahaan lokal, UMKM, dan perusahaan internasional. Produk yang disajikan terdiri dari 200-an kategori, antara lain aparel, tas, kaus kaki, suvenir, home goods, dan personal care, stationary, dan mobile game.

Sedangkan untuk desain dari merchandise itu sendiri, ketua pelaksana Asian Games Erick Thohir menjelaskan bahwa keseluruhan produk adalah karya anak bangsa Indonesia. Tujuannya adalah tak lain ingin produsen dan desainer Indonesia agar naik kelas secara global.

"Menariknya lagi, Pak Erick menjelaskan bahwa tidak ada dana APBN yang digunakan untuk produksi merchandise, karena produksi dilakukan oleh para mitra dengan skema bagi hasil"

Sehingga, semua elemen akan terlibat mulai dari perusahaan kecil sampai besar. Konsep tersebut selama ini belum ada di even besar sekalipun di Indonesia. Hal tersebut di cetuskan, karena ingin mendorong daya beli masyarakat. Sehingga, dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

UMKM harus membayar royalti ke INASGOC sebagai panitia pelaksana event Asian Games 2018. Besarnyapun, tergantung produk yang dipasarkan. Direktur Merchandise Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Mochtar Sarman mengatakan, biaya produksi di tanggung masing-masing pemegang lisensi merchandise. Keuntunganya pun akan di bagi-bagi tergantung hasil penjualanya.

Deputi II Bidang Administrasi INASGOC, Francis Wanandi, mengatakan bahwa proporsi penjualan produk merchandise nantinya akan di bagi dalan tiga wilayah (Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat). Proporsi penualanyapun paling besar di Jakarta (70%), Palembang (20%), dan Jawa Barat (10%).

Kemudian, "Apa keuntungan UMKM berkerja sama di ajang Asian Games ini ?"

Tak di pungkiri bahwa efek positif pasti akan di pertanyakan dalam membangun kerja sama. Begitu juga dalam momen kerjasama anatara UMKM dan ajang Asian Games ini. Setelah dipelajari, ternyata kerja sama tersebut memiliki berbagai dampak positif, seperti halnya :

Menambah Lapangan Kerja

Asian Games ini pun sendiri telah memberi dampak positif dengan membuka lapangan pekerjaan baru berbagai lapisan masyarakat. Sedikitnya 500 hingga 1.000 orang Indonesia di kontrak menjadi pegawai selama tiga bulan. Ada yang bekerja sebagai panitia, relawan, hingga tukang bangunan.


Sedangkan bagi pelaku bisnis UMKM sedikitnya ada 400 pelaku usaha mikro kecil dan menengah di seluruh Indonesia terlibat. Direktur Merchandise Panitia Pelaksana Asian Games menyatakan dengan memprioritaskan untuk menjadi pemegang lisensi merchandise resmi dengan 350 desain produk.

Merchandise Asian Games akan dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau. Dari mulai Rp 3.500 (stiker) hingga Rp 5 juta (bingkai dan jam yang terbuat dari timah). Sedangkan, Pernak pernik dan fesyen Asian Games ini dipatok dengan harga bervariasi mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp3 juta. Masyarakat bisa memperolehnya secara online di website resmi Asian Games 2018 maupun booth resmi yang tersebar di 20 mal di Jakarta.

Meningkatkan Pendapatan

sumber :bertitagar.co.id
sumber :bertitagar.co.id
Ekonom Institute for Development Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memproyeksi nilai pembelanjaan para atlet, ofisial, serta tamu-tamu lainnya yang datang bisa mencapai Rp 237 miliar.

Angka itu dihitung dari perkiraan datangnya 33.000 orang (atlet, ofisial, tamu-tamu lain) dan pengeluaran mereka selama di Indonesia. Jika tiap orang menghabiskan US $500 atau sekitar Rp 6 juta, maka totalnya menjadi US $16,5 juta atau setara dengan Rp237 miliar.

"Kalau kita kalkulasi, semisal 10% saja dari Rp237 miliar itu dikeluarkan untuk berbelanja kepada UMKM, artinya ada potensi sekitar Rp 23 miliar yang akan mengalir kepada UMKM di Jakarta dan di Palembang," jelasnya.

Asumsi itu bisa tercapai jika kondisi keamanan Indonesia stabil, sehingga para atlet dan tamu lainnya banyak menghabiskan waktu berjalan-jalan ke luar hotel ataupun berlibur ke daerah lain di Indonesia.

Mempromosikan Budaya Indonesia

sumber : youthmanual.com
sumber : youthmanual.com
  • Bhin Bhin (Bhin Bhin adalah burung Cendrawasih berompi motif Asmat dari Papua yang sangat lucu. Karena keindahan bulunya, Bhin Bhin dan kawan-kawan burung Cendrawasih lainnya dijuluki sebagai "burung surga", yang mempresentasikan kecepatan )
  • Atung (Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus Kuhlii), hewan langka yang ditemukan di Bawean, Gresik, Jawa Timur, yang melambangkan kecepatan. Pakaian yang dikenakan yaitu sarung dengan motif Tumpal dari Jakarta, mewakiliki Indonesia bagian Tengah )
  • Kaka (Kaka yaitu seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang berarti kekuatan. Badak bercula satu merupakan hewan langka yang hanya bisa ditemukan di Ujung Kulon, banten. Kaka mengenakan pakaian tradisional bermotifkan bunga khas Palembang, mewakili Indonesia bagian Barat )

Upaya Go Global

sumber : tempo.co.id
sumber : tempo.co.id
Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) akan memasarkan sejumlah produk suvenir di luar negeri, yang telah melalui jaringan toko retail internasional dan situs resmi INASGOC.

Semoga kegiatan Asian Games ini berjalan lancar dan Indonesia mendapatkan posisi yang terbaik di pertandingan Asian Games nanti. Serta yang terpenting adalah Ajang Asian Games membawa dampak positif bagi Indonesia, khususnya bagi UMKM menuju pasar global.

Sumber : 

123

Sosial Media :

Instagram Twitter Facebook

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun