Malang, 2025 - Tiga mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan terobosan inovatif di bidang pendidikan anak usia dini dengan menghadirkan JELIKA (Jelajah Literasi Keuangan), sebuah media pembelajaran berbasis board game yang dilengkapi teknologi Augmented Reality (AR). Media ini dirancang untuk membantu anak-anak usia 5--6 tahun memahami konsep literasi keuangan secara menyenangkan dan interaktif.
Diva Wido Haningtyas, Putri Nur Atika, dan Rafif Rambang Bhamakerti, ketiganya mahasiswa tersebut menjadi pencetus ide inovatif ini sebagai respons terhadap tingginya angka perilaku maladaptif anak yang salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman dasar tentang keuangan.
Belajar Keuangan Lewat Permainan Sosiodrama
JELIKA dikemas layaknya permainan Monopoli anak, namun dengan pendekatan socio-drama yang memungkinkan anak berperan sebagai penjual dan pembeli dalam skenario toko bermain. Dengan komponen permainan seperti dadu berwarna, pion, kartu jual beli, hingga uang mainan, anak-anak diajak mengenal konsep menabung, jual beli, barter, dan pengenalan mata uang.
Inovasi ini semakin menarik dengan penerapan teknologi AR, di mana elemen permainan bisa dihidupkan lewat gawai dan kamera, sehingga menambah daya tarik visual dan mendukung pembelajaran yang lebih interaktif.
Validasi Ahli dan Uji Kelayakan yang Sukses
Pengembangan JELIKA mengikuti model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Dalam tahap uji coba dan validasi, media ini dinyatakan "sangat layak" oleh para ahli baik dari sisi desain maupun konten materi.
Media ini juga telah diuji coba secara terbatas kepada enam anak usia dini yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam memahami nilai uang dan praktik jual beli sederhana.
Solusi Edukatif untuk Mencegah Perilaku Negatif
Menurut laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2020, kasus anak berhadapan dengan hukum masih didominasi oleh tindakan pencurian. Hal ini mendorong pentingnya pendidikan finansial sejak usia dini sebagai langkah pencegahan jangka panjang terhadap perilaku maladaptif.
"Melalui JELIKA, anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar membuat keputusan finansial secara bijak. Kami ingin membentuk kebiasaan positif sejak kecil, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas secara finansial," ujar Diva selaku ketua tim pengembang.