MA Al-Huda Kedu menghadirkan terobosan pembelajaran ekonomi yang menggabungkan empat konsep fundamental ekonomi dalam satu modul pembelajaran yang komprehensif. Dengan pendekatan Deep Learning, sekolah ini berhasil mengintegrasikan materi Ilmu Ekonomi, Kebutuhan Manusia, Kelangkaan Sumber Daya, dan Skala Prioritas Kebutuhan dengan Literasi Keuangan dalam pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.
- Pembelajaran Ekonomi yang Holistik dan TerstukturÂ
Diva Azahra, penyusun modul ajar ekonomi kelas X ini, menjelaskan bahwa pembelajaran dirancang secara sistematis untuk membangun pemahaman siswa dari konsep dasar hingga aplikasi praktis. "Siswa tidak bisa memahami skala prioritas tanpa terlebih dahulu memahami hakikat ilmu ekonomi, jenis-jenis kebutuhan, dan konsep kelangkaan," ungkapnya.
Struktur pembelajaran dimulai dari pemahaman Ilmu Ekonomi sebagai fondasi, dilanjutkan dengan eksplorasi Kebutuhan Manusia yang beragam, analisis Kelangkaan Sumber Daya yang memaksa manusia membuat pilihan, hingga akhirnya siswa mampu menyusun Skala Prioritas Kebutuhan dengan bijak di era digital.
- Deep Learning: Menghubungkan Teori dengan Realitas
Pendekatan Deep Learning yang diterapkan menekankan pada pembelajaran yang bermakna, menggembirakan, dan berkesadaran. Siswa tidak hanya menghafal definisi kelangkaan atau jenis kebutuhan, tetapi langsung menganalisis bagaimana konsep-konsep ini berlaku dalam kehidupan sehari-hari mereka.
"Ketika siswa memahami bahwa uang saku mereka yang terbatas harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, mereka langsung paham konsep kelangkaan tanpa harus menghafal definisinya," jelas Diva.
- Studi Kasus Terintegrasi dari Berbagai Pelaku Ekonomi
Yang menarik dari pembelajaran ini adalah penggunaan studi kasus yang mencakup semua konsep sekaligus:
1. Kasus Konsumen (Maya):  Siswa menganalisis bagaimana seorang remaja harus memahami perbedaan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier, menghadapi kelangkaan dana (uang saku terbatas), dan menyusun skala prioritas yang rasional.
2. Kasus Produsen (Pak Budi UMKM): Siswa belajar bagaimana pelaku usaha menerapkan prinsip ekonomi dalam menghadapi kelangkaan modal, memahami kebutuhan pasar, dan menentukan prioritas investasi untuk mencapai keuntungan maksimal.
3. Kasus Pemerintah: Analisis bagaimana negara mengalokasikan anggaran terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas, menunjukkan aplikasi ilmu ekonomi dalam skala makro.
- Integrasi Konsep Fundamental dengan Teknologi
Pembelajaran tidak hanya fokus pada pemahaman konseptual, tetapi juga aplikasi praktis menggunakan teknologi digital. Siswa menggunakan berbagai platform untuk:
- Membuat peta konsep ilmu ekonomi menggunakan aplikasi digital
- Mengkategorikan kebutuhan manusia berdasarkan pengalaman pribadi
- Menganalisis data kelangkaan sumber daya di lingkungan sekitar
- Menyusun skala prioritas menggunakan tools visualisasi seperti Canva
- Penilaian Komprehensif Multi Aspek
Sistem penilaian dirancang untuk mengukur pemahaman holistik siswa terhadap keempat konsep fundamental: