Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ibu, Rindu, dan Bubuy Bulan

20 September 2025   10:17 Diperbarui: 20 September 2025   10:21 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu itu adalah warisan rasa: rindu yang lembut, cinta yang setia, dan kenangan yang tak lekang oleh waktu.

Hingga kini, setiap kali bait-bait itu terdengar, aku seperti mendengar suara Ibu kembali—lirih, tetapi penuh arti.

Pada akhirnya, biarlah "Bubuy Bulan" menutup cerita ini, sebagaimana Ibu dulu menutup rindunya dengan rengeng-rengeng lirih.

Bubuy bulan, bubuy bulan sangray bentang
Panon poe, panon poe disasate

Unggal bulan, unggal bulan abdi teang
Unggal poe, unggal poe oge hade

Situ Ciburuy, laukna hese dipancing
Nyeredet hate, ningali ngeplak caina

Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing
Nyeredet hate, ningali sorot socana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun