Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kita yang Dahulu dan F4 yang Tak Pernah Pergi

5 Agustus 2025   10:26 Diperbarui: 6 Agustus 2025   13:53 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
F4 mengejutkan para penggemar karena reuni dadakan di konser band pop-rock Mayday di Taipei Dome, Taiwan pada Sabtu (12/7/2025). (dok. Instagram @jerryyan143)

Catatan kecil untuk generasi yang pernah jatuh cinta pada pria berambut panjang dan tatapan judes, Dao Ming Tse.

Reuni F4, Sebuah Portal Emosional

Video F4 tampil bareng Mayday tanggal 12 Juli 2025 itu layaknya sebuah portal emosional ke masa lalu.

Boom!

Seperti disambar petir kenangan: jantung berdebar, mata membesar, dan senyum tanpa sadar terbit di wajah. Aku tak tahu harus tertawa, menangis, atau menjerit. Ini nyata? Atau, ini hati ... yang memang tak pernah benar-benar lupa?

Lagu yang mereka bawakan malam itu adalah "Liu Xing Yu"—Meteor Rain—lagu penuh kenangan yang dulu mengiringi perpisahan, sekaligus lambang ikatan yang tak pernah usai.

Rasakan lagi magisnya di sini: 
Sekejap, hidup yang kini penuh tagihan, rapat, dan kekhawatiran ditarik mundur ke masa muda yang hangat, penuh harap, dan semangat tak kenal lelah.

Rasa yang kukira sudah mengendap ternyata masih hidup. Mereka mungkin tak muda lagi, tetapi auranya ... masih sama. Terutama, tentu saja, si Dao Ming Tse alias Jerry Yan—yang sepertinya masih belum berdamai dengan proses penuaan. Mungkinkah dia vampir? Atau waktu yang memilih berhenti untuknya?

Dao Ming Tse, kamu tetap bintang utama di hati kami yang dahulu. (Foto: Jerry Yan, 2023, by Bergman723/Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0)
Dao Ming Tse, kamu tetap bintang utama di hati kami yang dahulu. (Foto: Jerry Yan, 2023, by Bergman723/Wikimedia Commons, CC BY-SA 4.0)

Lalu aku sadar: ini bukan hanya tentang F4. Ini tentang aku. Tentang kita. Tentang indahnya mimpi dan harapan yang kita simpan rapi di dalam hati. Waktu itu, kita percaya segalanya mungkin. Dan, mereka—F4—adalah bagian dari semesta mimpi itu.

Bukan sekadar nostalgia. Rasanya seperti diingatkan siapa diri kita sebelum dunia dewasa mengubah arah. Mungkin bukan mereka yang berubah—tetapi kita, yang lupa bagaimana rasanya bermimpi tanpa takut kecewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun