Mohon tunggu...
Didik Purwanto
Didik Purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Tech Buzz Socialist

Menyukai hal-hal berbau keuangan, bisnis, teknologi, dan traveling. Tulisan bisa dilihat di https://www.didikpurwanto.com dan https://www.ranselio.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Menjual" Danau Toba ala Korea

26 September 2021   23:31 Diperbarui: 26 September 2021   23:39 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, pencemaran air di Danau Toba sudah mencapai ambang batas yang diizinkan. Jangankan untuk pariwisata, bak air di sekitar sentra produksi bahkan tidak lagi layak dikonsumsi penduduk lokal.

Direktur WALHI Sumatera Utara Dana Tarigan bilang, lemahnya penegakan hukum dan perlindungan lingkungan perlahan membunuh ekosistem danau.

Kajian Bank Dunia yang dibuat pada 2017 menyebut, upaya pemulihan Danau Toba bisa membutuhkan waktu hingga 80 tahun dengan dana yang tidak sedikit.

Jika sudah selama itu waktu pemulihannya, bisa kita bayangkan separah apa kotornya Danau Toba.

Jadi sebelum kita mimpi Lee Min-ho berenang menyelamatkan putri duyung di Danau Toba, selesaikan dulu persoalan internalnya. Belum lagi kasus hutan adat hingga nasib petambak lokal di sana.

"Hagagalon dibahen dua hal, ima jolma namarpikkir ale dang mangulahon dohot jolma namngulahon alai dang jolo marpikkir."

(Kegagalan disebabkan dua hal, yakni orang yang berpikir tetapi tidak berbuat dan orang yang berbuat tetapi tidak berfikir)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun