Mohon tunggu...
Dita Mey Indryany
Dita Mey Indryany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas pamulang

menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pohon Gempol Desa Palasari

6 Juli 2023   20:32 Diperbarui: 6 Juli 2023   20:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Di suatu desa, yaitu desa Palasari terdapat pohon yang berbentuk ibu jari yaitu pohon gempol, pohon itu konon banyak penghuninya dan siapa saja yang menebang pohon tersebut tentu saja bisa sakit. selain itu di sekitar pohon gempol tersebut ada kali atau sungai yang masyarakat setempat pernah bilang kalau di kali tersebut terdapat buaya putih, folklore tersebut tentu saja di percayai oleh masyarakat setempat dan sudah menjadi turun temurun. ada sebuah cerita dari masyarakat setempat yang mengalami hal yang tidak mengenakkan sewaktu pulang bekerja, yaitu ia melihat banyaknya ikan yang loncat di dalam kali, namun ikan itu loncat ke kali seberang, yang kalau dipikir lebih seksama itu hal yang tidak masuk di akal karena jarak dari kali satu ke kali seberangnya sangat jauh, lalu ada pula yang bertemu dan melewati bawah badan gunderuwo yang sangat besar, masyarakat setempat hanya berpikir positif kalau itu hanyalah batang pohon, tapi di sekitar jembatan tidak ada pepohonan besar. tidak hanya itu , selain masyarakat ada pula pedagang yang melihat adanya kuntilanak merah sedang menunggu dibawah pohon gempol tersebut. selain itu ada pula orang baru atau tamu yang ingin berkunjung dan melewati pohon gempol, sering diganggu oleh penghuni disana jadi masyarakat setempat jarang sekali yang lewat sana, karena jalannya yang menyeramkan, sepi dan kurangnya pencahayaan menyebabkan adanya begal yang suka menunggu disana. selain adanya pohon gempol desa disana juga terkenal dengan desa dukun santet, selain dukun santet pula ada juga pohon menangis, namun pohon itu sudah di tebang dan akses menuju kesana sudah tertutup beton. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun