Mohon tunggu...
Dita Aprilia
Dita Aprilia Mohon Tunggu... Guru - 21107030125 Mahasiswa Tuli UIN SUKA Yogyakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teman teman dengar sebutkan Tuli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dita Bingung Jadi Apa-apa, Dita Berpikir Kuliah atau Kerja?

18 Mei 2022   21:36 Diperbarui: 18 Mei 2022   22:07 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dita berpikir tidak pernah jadi apa-apa kerja atau kuliah oleh karena kita juga tahu nama orang sukses yang tidak bahagia dalam kehidupan. Beberapa diantara mereka memutuskan mengakhiri hidupnya menyakiti diri sendiri. Dan, kitapun tahu nama orang sukses di masa lalu yang telah tidak ada. Namun, sebenarnya apa kesuksesan itu kita semua? Bukan begitu. Berarti kita tidak melupakan cita-cita. Kita tidak berhenti mencoba karena gagal. Dita memandang pintu di kamarku dengan tatapan mata yang kosong membayangkan diriku akan berkata, " Mama, dita tidak diterima di UNY (Unniversitas Negeri Yogyakarta)". Menjawabmu," Tidak apa-apa dek. Daftar unniversitas lainnya, mudah-mudahan diterima." Beberapa tahun yang lalu,saat Dita tahu namaku tidak ada di daftar unniversitas negeri yogyakarta. 

Allah telah mempersiapkan cerita di sebaliknya kegagalan. Yang penting Dita harus berusaha lebih keras, banyak berdoa kepada Allah selalu memberi untukkku yang terbaik. Beberapa unniversitas negeri menawarkan fasilitas-fasilitas untuk akses disabilitas yang lebih baik . Dita harus jujur kepada diriku sendiri, Dita ingin memilih jurusan PLB (Pnedidikan Luar Biasa), sebab Dita senang mengajar anak-anak Tuli. Namun, orang di sekitarku tidak setuju menjadi guru di SLB ( Sekolah Luar Biasa). Dita merasa lebih cocok yang jurusan Ilmu Komunikasi. Dita suka berusaha memahami apa yang mata kuliah, Dita memilih jurusan ilmu komunikasi, Dita yang polos (merasa belum suka). Ternyata Dita suka jurusan ilmu komunikasi dan nyaman dalam interaksi banyak orang-orang lain, public relation,dan lain-lainnya. 

Dita menyukainya tetapi harus  jujur ini bukan menjalani yang mudah. Saat ini masih sedih dianggap belum ramah terhadap kaum disabilitas. Kecilnya tampilan layar Juru Bahasa Isyarat (JBI) di televisi kesulitan untuk akses dan sublitlle bahasa indoesia supaya Tuli bisa memahami apa yang pendapat dan ilmunya. Jika Dita tidak bisa mendengarkan tapi bicara terlalu cepat dosennya ngomong apa, kita sediakan interpreter.Nah, kesulitan untuk akses dan fasilitas di Uin. Dita yang butuhkan penerjemahan bahasa isyarat atau membantu ditulis untuk pendamping. Yang terutama bahasa indonesia dan budaya tulis untuk membuat makalah dan skripsi menanti. Suatu saat nanti yang maha kuasa segala sesuatu. 

Kita lihat saja nanti Allah sudah tahu yang terbaik . Jika Dita benar-benar ingin jurusan ilmu komunikasi yang membuatku sukses dan tahta harta(hehe), makanya pilih satu jurusan yang paling menarik hatiku secara ilmu bermanfaat. Menentukan pilihanku benar-benar dalam belajar, namun Dita tidak memahaminya tentang materi ,mata kuliah . Tetap menjalani jangan pernah putus asa . Dita bersyukur segala hal yang baik maupun telah terjadi, semuanya. MasyaAllah, ini terjadi kehendak sama Allah semata. Namun, Dita yang duduk berjam-jam berusaha untuk memahaminya dan menghafalkan teori . Jadi teman baikku. Tugas kadang terlalu sulit membuatku bingung . Dita sering berkata kepada diriku sendiri " pengen cepat lulus , pengen cepat nikah aja tapi pikirku mau lulus kuliah dulu." Selama ini, Dita telah salah berpikir itu kuliah bukan mencari pekerjaan ,mencari ilmu mau karir di masa depan. Kita tidak pernah tahu akan jadi apa-apa, jadi butuh belajar dan ilmu yang penting bagi kehidupanku di masa depan. Kita bisa mempelajari dengan sungguh-sungguh. Belajar bagaimana dengan cara berpikir sistematis, kreatif dan kritis membaut presentasi yang menguatkan cara kita berpikir harus hasil penelitian dalam tugas akhir, skripsi dan tesis dan mengajarkan banyak hal tentang teori yang bermanfaat untuk kita . Dita harus mempertahankan ini kuliah memang penting . Dulu mama Dita pengen Dita masuk kerja aja sebelum masuk kuliah , sering dibilang mama Dita " dek Dita tidak usah lanjut kuliah dulu ". Ya , kuliah salah satunya cara untuk ilmunya dan pendidikan yang legal . Kita sungguh-sungguh terbuka untuk menuntut ilmu. Dita harus berjuang lebih keras dari mereka bisa berkuliah. Kalau Dita memang bukan orang yang mudah menyerah. Buktikan kepada diriku kalau Dita sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Pantas orang-orang tidak maju. Sistem pendidikannya kacau di Indonesia, Memang ini kekurangan pendidikan di Indonesia tetapi kita tidak bisa terus-menerus soal ini. Semua berjuang lebih keras dengan cara pemerintah. Daripada kita tidak melakukan. Belajar lebih giat dan mandiri. 

Selama ini, Dita selalu berpikir dan memperjuangkan agar hidup yang menenangkan diriku sendiri. Yang telah Allah tentukan , Allah tahu waktu yang lebih baik untukku. Kita adalah anak yang berusaha berbakti kepada orang tua walaupun kesulitan tetapi kita terus-menerus berusaha yang lebih baik. Kita sama sama manusia yang masih diberi waktu untuk memperbaikinya segala. Oleh itu, Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. patuh kedua orangtuaku , anak yang baik , anak belajar yang rajin walaupun Dita Tuli (tidak mendengarkan) , tetapi. Bersyukur kepada Allah selalu bersamaku. Padahal Dita sebenarnya dalam berkomunikasi non verbal dan merasa kesepian di perantauan dari orangtuaku . Dita akan berusaha bisa mandiri tidak bergantung orangtua . Dita yakin Dita pasti bisa membuktikan diri sendiri , namun Dita memang tidak ada yang sempurna semua sama sama kita . Semoga Dita akan berusaha lebih cepat lulus menjadi bangga kedua orangtuaku , Amiin.

Semoga dita jadi apa-apa, Amiin...

Dita sayang papa

Dita sayang mama

Dita sayang abang romy

Dita sayang kakak shinta

Jangan lupa belajar yang rajin,anak yang baik,anak yang sholehah, rindu keluargaku di perantauan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun