Mohon tunggu...
Paradissa Mawla Khansa Andhini
Paradissa Mawla Khansa Andhini Mohon Tunggu... Mahasiswa - 23107030080 - Ilmu Komunikasi

Take notes, watch and learn

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Insecure? Then Let's Make It Sure!

25 Februari 2024   06:03 Diperbarui: 25 Februari 2024   19:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Halah, lo bisanya apa sih? Gini aja gak bener" dari gue, untuk gue.

Gila, hal-hal kayak gini tuh kadang berisik banget gak sih di kepala? Istilahnya apa tuh.. Insecure! Nah itu. Insecure sendiri kan bisa diartikan menjadi tidak aman ya, nah menurut APA Dictionary of Psychology, insecure atau insecurity merupakan perasaan tidak percaya diri yang disertai dengan kecemasan tentang tujuan hidup, kemampuan, hingga hubungan dengan orang lain.

Mungkin orang lain yang gak merasakan hal itu bisa bilang kita lebay atau overreact, but please.. lo gak ngerasain apa yang kita rasain. Karena ya.. setiap isi kepala dan perasaan manusia itu kan beda-beda.

Contoh simpelnya gue deh, hehe curcol dulu yaa. Gue itu bukan tipikal yang bisa straight-forward ke orang lain tentang apa yang gue pikirin, apalagi kalo udah ngebahas tentang personal think gue, mau gue galau-galau, sedih, kesusahan dalam melakukan suatu hal, dan semacamnya, gue cuma bisa bilang, "Gak tau, lagi capek aja mungkin" atau "Yaudah lah.. biarin" that's it.

Kadang gue merasa salut kali ya dengan temen-temen gue atau siapapun yang bisa 'bener-bener' curhat tentang apa yang lagi mereka alami sehingga orang-orang disekitar mereka itu bisa dengan mudah paham mereka lagi kenapa, apa yang lagi mereka butuhkan, dan lain-lain tanpa merepotkan orang lain juga.

Nah, tapi kalo ditanya kenapa sih gue bisa jadi orang yang susah buat mengutarakan dengan jelas apa yang gue rasain ataupun yang gue pikirin, gue juga bingung sih.

Kalo menurut gue sendiri ya, gue itu kebanyakan takutnya, padahal gue coba aja belum, ditambah lagi memang dari kecil gue lebih memilih menganggap semua yang udah gue alami itu 'yaudah aja' mau itu hal yang bikin gue senang atau sedih sekalipun.

Gimana ya.. gue tuh udah takut duluan orang lain gak ngerti sama apa yang gue omongin, gue takut apa yang gue omongin itu malah menyinggung mereka dan mereka gak terima, gue takut mereka ilfeel dan milih buat menjauh dari gue. 

Well, I guess it's normal if someone hate being rejected, hehe.

Ya itulah salah satu contoh ketakutan gue, dan dari ketakutan itulah yang membuat gue merasa gue lebih baik untuk mendengarkan, atau mengamati aja daripada banyak bicara, gue juga merasa kepercayaan gue terhadap diri sendiri bahkan orang lain itu berkurang, dan jadinya parah sih.. apa-apa jadi dibawa nethink tau gak.

Bahkan ada waktu di mana gue bener-bener merasa lebih nyaman kalo gue sendiri aja, di saat gue santai-santai, dengerin lagu, sambil nyusun skenario halu di dalam kepala gue ini (iya-iya gue tau kok, emang rada aneh atau full-time aneh gini gue anaknya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun