Mohon tunggu...
Dani Iskandar
Dani Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kreativitas di Tengah Pandemi Corona

17 Juli 2020   18:13 Diperbarui: 17 Juli 2020   18:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Corona belum juga berakhir. Ada negara yang tengah menghadapi gelombang kedua atau ketiga. Jumlah korban meninggal pun terus bertambah, hingga hampir mencapai 600 ribu jiwa melayang hingga tanggal 17 Juli 2020. Krisis ekonomi dunia pun di depan mata. 

Keuangan negara-negara di seluruh penjuru dunia anjlok, korban phk terus bertambah, perusahaan-perusahaan besar kolaps, industri pariwisata lumpuh dan dampak corona mulai memasuki hampir seluruh sektor kehidupan manusia. 2020 benar-benar tahun yang mengubah tatanan kehidupan dunia.

Namun, bukan manusia namanya kalau tidak mampu menggunakan akal sehatnya. Demikian pula Tuhan selalu memberikan jalan bagi orang-orang yang mau berusaha. Mengutip Al Quran Surat Al Insyirah ayat 94 yang artinya "Karena sesungguhnya, bersamaan kesulitan itu ada kemudahan," Sebagian orang mengartikan ayat ini dengan sesudah kesulitan ada kemudahan namun makna sebenarnya adalah "Bersamaan dengan Kesulitan itu ada Kemudahan". Ini yang tepat.

Banjir Webinar
Sejak diberlakukannya kondisi work from home (wfh) di Indonesia oleh Presiden, sudah 4 bulan lebih, masyarakat mengurangi aktivitas luar ruangnya. Kegiatan berkumpul dalam jumlah besar dibatasi untuk mencegah atau memutus mata rantai penyebaran covid-19. Betapa bosannya masyarakat tinggal di rumah. Bekerja dari rumah, anak-anak belajar dari rumah, masyarakat beribadah pun dari rumah. 

Untung saja indonesia tidak mengambil kebijakan lockdown, sehingga roda ekonomi masih berputar, pasar masih buka, kegiatan perkantoran masih ada walaupun dengan jam kerja yang dibatasi. Alih-alih kita ingin menggerakkan roda perekonomian, istilah New Normal, memasuki tatanan kehidupan Normal baru, hidup berdampingan dengan virus corona, tingkat disiplin masyarakat menurun. 

Masker mulai dilepas, kegiatan berjemur jarang lagi dilakukan, kongkow-kongkow malam hari, pasar ramai, mal dibuka, mesjid dan rumah ibadah tidak menerapkan protokol kesehatan. Disangka kehidupan sudah berjalan normal seperti tidak ada wabah penyakit, justru jumlah korban meninggal dan terjangkit covid terus bertambah.

Terlepas dari kurang disiplinnya masyarakat dengan protokol kesehatan, justru sebagian masyarakat yang disiplin menjalankan protokol kesehatan maupun wfh menjadi lebih kreatif. Demikian pula dengan teknologi. Semakin inovatif. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, jarak semakin tanpa batas. Ilmu semakin tersebar luas. Salah satunya adalah Demam Webinar. 

Berawal dari fasilitas video conference yang banyak digunakan oleh orang-orang di kantor untuk melakukan virtual meeting. Meskipun tidak berada di kantor, sedang wfh, kegiatan perkantoran, diskusi, rapat atau meeting tetap berjalan normal dengan mengandalkan aplikasi zoom, whatsapp. 

Dan kini google pun tak mau ketinggalan dengan google meet nya. Aplikasi-aplikasi ini cukup melepas rindu di saat Lebaran kemarin. Mereka yang tak bisa mudik bisa setiap saat berjumpa dan bertegur sapa.

Keadaan ini lantas dimanfaatkan oleh institusi-institusi lain seperti kampus, kantor, organisasi, perkumpulan yoga, bahkan sampai pengajian dan arisan emak-emak mengadakan video conference. Fisik boleh tak berdekatan, tak berada dalam satu ruang namun tak lantas ilmu dan kegiatan itu berhenti disitu saja. 

Sampai muncullah istilah Webinar atau Web Seminar yaitu Seminar melalui Web. Apa saja sudah diseminarkan, didiskusikan, mulai dari pemerintahan sampai swasta, dalam maupun luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun