Malang — Kegiatan Asistensi Mengajar di SMAN 9 Malang menjadi kesempatan berharga untuk menerapkan pendekatan pembelajaran aktif yang sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka. Dalam proses pembelajaran di kelas 10 mata pelajaran Ekonomi materi sistem pembayaran, penggunaan pendekatan student centered learning dikolaborasikan dengan menggunakan media pembelajaran Collaborative Learning Sheet (CLS).
CLS dirancang sebagai lembar kerja kolaboratif yang mendorong siswa untuk belajar dalam kelompok kecil. Setiap kelompok diberikan tugas berbasis masalah yang harus diselesaikan bersama melalui diskusi dan pertukaran gagasan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, keterampilan komunikasi, dan kerja sama antarsiswa.
Setelah diskusi kelompok selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari proses pembelajaran aktif, sekaligus melatih siswa untuk menyampaikan pendapat secara terbuka dan percaya diri.
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kelas 10 menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka aktif berdiskusi, saling melengkapi ide, dan terlihat lebih bersemangat dalam memahami materi Ekonomi. Mereka terlihat lebih aktif, percaya diri, dan antusias saat berdiskusi maupun saat mempresentasikan hasil kerja kelompok.Â
Salah satu siswa kelas 10 menyampaikan bahwa biasanya ia merasa kesulitan dalam memahami pelajaran Ekonomi. Namun, setelah mengikuti pembelajaran dengan metode diskusi kelompok dan CLS, ia merasa pelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan lebih menyenangkan.Â
Salah satu asisten pengajar juga mengungkapkan bahwa media CLS sangat membantu siswa untuk terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa melalui kegiatan kolaboratif ini, siswa lebih mudah mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, terutama saat membahas topik seperti e-wallet dan QRIS. Hal ini terbukti dapat meningkatkan minat belajar yang cukup signifikan, terutama ketika siswa diajak untuk berbagi pengalaman pribadi mereka dalam menggunakan aplikasi keuangan digital. Hal ini membuat pelajaran menjadi lebih relevan dan dekat dengan keseharian siswa.
Penerapan model ini merupakan salah satu bentuk implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa secara menyeluruh. Melalui pembelajaran berbasis kelompok dan presentasi, siswa tidak hanya belajar materi pelajaran, tetapi juga mengasah keterampilan sosial dan keberanian untuk tampil di depan publik.
Media CLS terbukti mendorong siswa untuk lebih aktif, terutama saat sesi tanya jawab berlangsung. Siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan mengaitkan materi sistem pembayaran dengan praktik nyata di kehidupan sehari-hari. Mereka secara aktif membahas manfaat penggunaan e-wallet dan berbagi pengalaman menggunakan QRIS saat bertransaksi di berbagai tempat, seperti warung, toko, hingga tempat wisata. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media CLS tidak hanya memperkuat pemahaman konsep, tetapi juga menumbuhkan minat serta kesadaran siswa terhadap perkembangan teknologi dalam dunia keuangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI