Mohon tunggu...
Pohon Kata
Pohon Kata Mohon Tunggu... Freelancer - Going where the wind blows

Ketika kau terjatuh segeralah berdiri, tak ada waktu untuk menangis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mr. Big yang Menjelma Menjadi Big Boss

16 Maret 2020   10:51 Diperbarui: 16 Maret 2020   10:57 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mr. Big (Sodikin) yang menjelma menjadi Big Boss

Mensyukuri semua hal, menghargai sesuatu, menghormati perbedaan dan jiwa tahan banting yang luar biasa. Apalagi saya dan diantara sahabat ada yang kos, jauh dari orang tua dan belajar mandiri saat itu, pengalaman yang luar biasa dimasa lalu yang kelak juga banyak manfaatnya dimasa kini.

Mr. Big yang menjadi Big Boss

Selepas lulus, banyak dari kami yang kehilangan kontak...sibuk dengan asa menata rencana. Saya harus berpindah dari satu kota ke kota lain...Jember, Situbondo, Malang dan ribuan perjalanan yang membuat saya terdampar di Magetan, kota kecil di ujung Barat Jawa Timur. Hingga pada akhirnya satu persatu dari kami bisa saling menemukan hanya untuk saling berbagi cerita tentang perjalanan hidup masing-masing.

Di jaman dulu kami menjulukinya Mr. Big, entah siapa yang mengawalinya.Sebuah panggilan sederhana yang ternyata kelak memang sesuai dengannya...hmmm. Tuhan memang punya rahasia, rahasia yang tak mungkin manusia mengerti.

Berawal dari keinginan kami, selepas lulus akan bekerja...entah itu kerja apa tapi harapan kami saat itu sesuai dengan spesifikasi kejuruan yang kami pelajari. Mr. Big memilih bekerja sebagai mekanik sampai kepala bengkel di sebuah Bengkel servis AHASS hingga berjalan beberapa puluh tahun. Waktu terus berjalan diantara menit dan detik yang terus berlari, tiba saat beliau bercerita akan berupaya mendirikan sendiri bengkelnya. Syukur Alhamdulillah berita yang sangat luar biasa.

Bengkel pertama miliknya berjalan sesuai harapan, berjalan beberapa waktu...bengkel kedua didirikan hingga yang terkini bengkel ketiga beroperasi. Suatu pencapaian yang luar biasa dihadapkan dengan masa lalu kami yang pernah terlewati diantara tangis, keringat dan mungkin darah yang tak terasa tercurah untuk mencapai asa. Mr. Big yang dulu hanya sebuah julukan sebagai bukti rasa keakraban kami menjelma menjadi Big Bos bagi puluhan karyawan yang beliau rekrut, menghidupi keluarga karyawan beserta anak istrinya. Memberikan senyum bagi sesama, sebuah rasa yang mungkin tak terkira dihati.

Setelah waktu berlalu kami sadar, tak semuanya rumput akan dibasmi...akan tetapi rumput-rumput yang dulu liar tumbuh sekarang menjadi rumput penghias taman yang indah, sebuah taman kehidupan. Pengusaha, pengajar, wiraswasta sukses, dosen, kontraktor dan berbagai macam profesi serta pejuang keluarga begitulah kami, kaum "elite" (ekonomi sulit) menjelma dari sebuah SMK di kota Kediri.

Keterbatasan bukan hal yang patut kita perdebatkan seyogyanya keterbatasan adalah jalan pembuka untuk menyisir keberhasilan. Jangan pernah berhenti berharap, jangan pernah berhenti bermimpi karena mimpilah yang membuat kita termotivasi.

Mohon maaf kawan, tidak bisa hadir dalam acara peresmian bengkel yang ketiga nya, hanya do'a dan harapan tetaplah menjadi penerang dan penyejuk bagi sesama. Karena senyum mereka adalah kebahagiaan yang tak ternilai dengan uang. Cintai keluarga, dekaplah Sang Pencipta karena tanpa campur TanganNya tak akan ada hal yang akan terwujud. Dan teruntuk yang terhormat dan mulia Mursyid (Bapak Ibu Guru kami) yang telah membentuk dan mewarnai jiwa-jiwa kami, terima kasih...jasamu tak kan pernah lekang dimakan waktu. Dan terima kasih waktu...yang mengajari kami untuk berproses.

(dn) yang selalu menyalakan mimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun