Mohon tunggu...
Dirga Maulidin
Dirga Maulidin Mohon Tunggu... Fasilitator Ekonomi -

Bachelor of Economic Development University of Sriwijaya. Empowering People.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

[PAKAM 1] Pempek Warung Terapung Pinggir Sungai Musi

24 April 2016   11:11 Diperbarui: 24 April 2016   11:25 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pemandangan Jembatan Ampera dari Warung Terapung"][/caption]

Pempek merupakan kuliner khas kota Palembang yang sangat populer di Nusantara. Kuliner utama yang diburu pelancong ketika berkunjung ke kota Palembang. Kuliner yang terbuat dari olahan daging ikan giling dan dicampur tepung tapioka. Penyajian makan pempek yang ditemai dengan cuko membuat banyak lidah ketagihan untuk bersentuhan dengannya. Jelas saja rasa nikmat gurih pempek dengan tekstur kejal nikmat serta ditambah dengan cuko kental yang rasanya dominan pedas serta sedikit asam dan manis. Menjadikan kuliner khas Palembang ini disukai banyak orang.

Brand kota Palembang, selain pempek sebagai kuliner khasnya ada juga jembatan Ampera sebagai landmark kota Palembang dan sungai musi sebagai wisata air di kota Palembang yang sudah sangat melegenda. Jembatan Ampera sebagai landmark kota Palembang yang menghubungkan seberang Ilir dan seberang Ulu palembang menjadi sarana transportasi yang sangat penting. Tidak hanya bernilai ekonomi, jembatan Ampera juga bernilai estetika yang penuh keindahan yang bernilai wisata. Kokoh berdiri menghubungkan dua wilayah kota Palembang dan bertambah indah di malam hari dengan warna warni lampu yang menghiasi jembatan kebanggan wong kito.

Sungai Musi yang sedari dulu menjadi jalur perdagangan di kota Palembang sejak 1326 tahun yang lalu. Sungai terpanjang di pulau Sumatera membelah kota Palembang menjadi dua bagian. Sungai Musi juga merupakan salah satu alasan kerajaan Sriwijaya berpusat di Kota Palembang karena peranan penting dalam pergerakan kegiatan ekonomi. Sungai yang mempunyai nama lain Batang Hari Sembilan tidak hanya mempunyai peranan dalam perekonomian, namun juga berperan sebagai wisata air. Baik pada siang hari maupun malam hari. Pada malam hari dipinggir sungai musi yang berdekatan dengan jembatan Ampera terlihat refleksi cahaya lampu warna warni yang begitu indah.

Kita dapat menikmati tiga hal ikonik di kota Palembang secara langsung dan bersamaan satu waktu di suatu tempat. Jika kita ingin menikmati tiga hal ikonik kota Palembang tersebut dapat kita lakukan dengan menikmati pempek terapung di pinggir sungai musi pada malam hari. Begitu indah dan begitu nikmat dalam menikmati pempek diatas perahu di pinggir sungai musi serta menghadap ke jembatan Ampera. Suasana kota Palembang begitu nikmat terasa ketika kita dapat melakukan hal tersebut. Makan pempek di atas perahu di pinggir sungai musi dan menikmati pemandangan kemilau jembatan Ampera yang gagah.

[caption caption="Pempek kapal selam diatas warung terapung di pinggir sungai musi"]

[/caption]

Tidak sulit untuk menikmati pengalaman tersebut. Pempek perahu terapung sangat mudah untuk ditemui. Pempek perahu terapung berlokasi dipinggiran sungai musi yang berada di depan Benteng Kuto Besak. Terdapat tiga perahu terapung yang dapat memberikan pengalaman menikmati pempek diatas perahu di pinggir sungai musi. Pempek perahu terapung mulai buka mulai dari jam 4 sore sampai jam 9 malam. Namun terkadang jam 8.30 sudah banyak pempek dan makanan lainnya yang habis.

Ragam jenis pempek khas Palembang seperti pempek telur kecil, lenjer, adaan, keriting, kulit, lenjer potong, hingga pempek perahu selam-pun tersedia. Dilengkapi dengan menu model, tekwan, dan pempek lenggang. Selain itu juga ada menu pelengkap lainnya seperti srikaya dan pisang goreng. Tidak ketinggalan ada menu martabak kentang dan risol. Warung perahu terapung ini cukup lengkap menu jajanannya yang terkadang ingin rasanya menyantap semua makanan yang ada. Jika ingin pesan minuman, tersedia kopi tubruk, kopi sachet, cappucino, es teh, dan lainnya. Menu minumannya tidak terlalu beragam sehingga kita dapat lebih fokus menikmati pempek dan suasana Palembang di petang dan malam hari di pinggir sungai musi.

Harga yang ditawarkan sangat bersahabat. Pempek kecil dan jajan kecil lainnya mulai dari Rp 1.000, pempek kapal selam Rp 6.000, model atau tekwan Rp 6.000. Hanya dengan Rp 25.000 kita sudah dapat kenyang menikmati pempek di atas perahu di pinggir sungai musi.  Harga boleh murah tapi rasa tidak kalah enak. Kalau tidak percaya silahkan dicoba ya. Pada dasarnya warung terapung ini memang meman menyasar kelas konsumen menengah kebawah. Tapi jangan salah. Pelanggan yang makan warung terapung tidak jarang dari kalangan menengah keatas. Pada hari hari khusus atau hari libur dan jam jam tertentu sering terjadi antrian. Sehingga sering ada tambahan perahu Getek disamping warung terapung yang terjadi karena warung terapung over capacity.

Jadi tunggu apa lagi untuk menikmati pempek di perahu terapung di pinggir sungai musi yang disuguhi pemandangan jembatan Ampera yang berkilau kelap kelip bermandikan cahaya. Pada saat makan pempek di warung terapung terasa suasana angin sepoi sepoi berhembus dan kondisi perahu yang sedikit goyang goyang menambah nikmat makan pempek di warung terapung. Suara semarak pelataran Benteng Kota Besak dan gemercik air sungai musi melengkapi nikmatnya pempek di warung perahu terapung.

Dokumentasi : Pempek Di Warung Terapung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun