Alhamdulillah, atas izin Allah dan dukungan orang tua para santri, kini sudah ada lebih dari 40 santri yang belajar Al-Qur'an di Nurul Qur'an. Mereka belajar tajwid, tahfidz, tilawah, kitab kuning hingga hadroh.
Pelan tapi pasti, santri-santrinya mulai bisa membaca Al-Qur'an dan beranjak menghafalkannya. Kesabaran dan ketekunan Ustadz Khalid-lah yang menurut saya menjadi salah satu kunci suksesnya mendirikan rumah tahfdz di Bali yang nobatene wilayah dengan muslim minoritas.
Pagi, siang, sore hingga malam Ustadz Khalid membiasakan santrinya untuk membaca Al-Qur'an. Lantunan ayat-ayat suci pun mulai menggema di Bali. Mendayu-dayu, mengisi kekosongan yang selama ini belum pernah ada.
Ustadz Khalid berharap bertumbuhnya tempat belajar Al-Qur'an di Bali akan mengawali syiar dakwah Islam di Pulau Seribu Pura itu. Bukan untuk menjadi pesaing kepercayaan sebelumnya, justru agar menjadi cermin dari kalimat sakti yang menjadi semboyan Republik Indonesia, "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu juga, yakni Indonesia.
tayang di sisikita.com.