"Latar belakang saya orang normal aja. SD di sekolah swasta, SMP dan SMA di negeri, kuliah di swasta. Pas SMA ambil IPS, kuliahnya jurusan bisnis digital. Jadi bisa dibilang nggak nyambung sama IT. Semuanya murni belajar otodidak," jelas Sean.
Ia juga datang dari keluarga sederhana, bukan dari kalangan super kaya atau super miskin. Justru itu yang membuat ceritanya semakin relevan: siapapun bisa belajar dan berkreasi, asalkan punya niat dan konsistensi.
Ambisi Besar: Inovasi dari Indonesia
Floatee lahir bukan hanya karena kebutuhan pribadi, tapi juga keresahan yang lebih besar.
"Jujur aja, saya resah sama keadaan Indonesia. Kayak nggak ada inovasi besar yang mendunia. Kita nggak punya 'Steve Jobs-nya Indonesia', nggak ada 'Elon Musk-nya Indonesia'. Saya pengen jadi orang Indonesia pertama yang berhasil bikin inovasi yang bisa mengubah dunia," tegasnya.
Ambisi itu bukan sekadar mimpi kosong. Dengan Floatee, Sean ingin menunjukkan bahwa anak bangsa bisa menciptakan produk global, dan membuka jalan bagi lahirnya lebih banyak inovator dari Indonesia.
Visi dan Misi Floatee
Saat ditanya soal rencana ke depan, Sean menjawab dengan penuh keyakinan:
Visi:
 Menjadi aplikasi Indonesia pertama yang bisa mengubah dunia.
Misi: