Nargis Khatoon, seorang penyanyi muda kelahiran Kashmir yang berbasis di New Delhi, percaya bahwa musisi wanita tidak menemukan peluang bagus di lembah, tidak seperti di bagian lain India. Akibatnya, sulit bagi penyanyi sepertinya untuk berkembang di Kashmir.
Memet, adalah salah satu penyanyi wanita pertama dari sisi India Kashmir yang merilis lagu mereka untuk menghidupkan kembali musik budaya secara reguler.
"Saya tinggal di New Delhi dan menemukan sejumlah peluang di sini, tetapi jika kita berbicara tentang Kashmir, kita tidak memiliki pasar komersial untuk tampil karena banyaknya pemuda [yang] ragu untuk memilih musik sebagai karier," papar Nargis kepada VOA.
"Saya percaya ini adalah salah satu alasan para orang tua tidak mengizinkan anak perempuannya untuk menjadi penyanyi, karena mereka khawatir tentang masa depan mereka. Jika lebih banyak kesempatan diberikan di Kashmir, kita mungkin akan menyaksikan semakin banyak artis wanita yang maju dan bergabung dengan industri ini."
Ishfaq Kawa, salah satu penyanyi populer di lembah tersebut, mengatakan bahwa seperti halnya pria, wanita harus bekerja untuk mempromosikan musik tradisional karena kecintaan mereka pada bahasa dan budaya Kashmir.
"Mereka [wanita] juga mencintai dan melakukan bagian mereka untuk melindungi dan mempromosikan budaya musik kita. Semakin banyak artis yang diterima untuk bergabung dalam bidang ini, dan setiap orang harus menghormati mereka," kata Ishfaq kepada VOA.
Untuk mendukung upaya perempuan Kashmir dalam menghidupkan kembali musik tradisional di J&K, pemerintah juga harus membantu dengan memberikan hibah, penghargaan, fasilitas budaya dan penciptaan lapangan kerja baru serta hak istimewa kepada seniman musik tradisional.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.