Mohon tunggu...
Diniyatil Ulya
Diniyatil Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Semester Akhir

Still Learn!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Saja yang Harus Dipersiapkan untuk Menjadi Orangtua dalam Mendidik Anak?

23 Desember 2020   01:58 Diperbarui: 23 Desember 2020   02:09 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan kita tidak bisa serta-merta mencontoh pola asuh orang lain kepada anak kita. Termasuk pola asuh orangtua kita ke kita sendiri. Karena kondisinya yang sangat berbeda. 

Ambil yang sesuai, buang yang tidak. Ciptakan ramuan sendiri karena tidak ada ilmu baku dan standard dalam mendidik anak. Dan jangan sampai terforsir dalam mendidik anak, sehingga lupa dengan diri sendiri karena kita harus ikut berkembang dan berproses bersama anak. Jadi, apa saja yang perlu kita perhatikan sebelum menjadi orangtua agar tidak salah dalam mendidik anak?

Pertama, kita harus belajar menghentikan segala kebiasaan buruk. Entah itu berkata kasar, temperamen dan kebiasaan buruk lainnya, dimana kita tidak ingin kebiasaan itu ditiru oleh anak kita nanti. Stop dari sekarang, karena mengubah kebiasaan itu tidak bisa diubah dalam semalam. Children See Children Do. Mereka akan meniru apa yang akan dilakukan oleh orang terdekatnya. Terutama kita sebagai orangtuanya.

Kedua, refleksikan bagaimana cara orangtua mendidik dan mengasuh kita selama ini. Misalkan kita berasal dari keluarga yang keras, jangan jadikan anak sebagai sarana balas dendam terhadap hal buruk yang kita dapat sebelumnya. 

Anak berhak mendapat kehidupan yang lebih baik atau pada kasus lain, orangtua kita dulu mendidik kita dengan keras agar kita berhasil, itu adalah cara yang mereka yakini saat itu agar kita menjadi orang besar. Nah sekarang, coba hal tersebut kita refleksikan ke diri kita masing-masing, apakah metode tersebut bisa di aplikasikan dalam kehidupan sekarang?

Ketiga, membicarakan bagaimana cara kita nanti mendidik anak bersama pasangan, terutama tentang kedisiplinan dan nilai yang akan ditanamkan ke anak, jangan sampai ada misskomunikasi dan kesenjangan antara kita dan pasangan, dan ceritakan juga kekhawatiran dan apa jenis support yang dibutuhkan dari pasangan, biar nantinya kita dan pasangan bisa saling menguatkan.

Keempat, fokus ke hal yang bisa kita kontrol. Mungkin pada suatu saat kita akan merasa, kita udah memberikan semuanya buat anak, kita sudah didik mereka dengan benar tapi kita tidak tau, apa yang mereka alami dan dapatkan diluar sana. Misalnya saat mereka main dan pergi sekolah. Kita merasa sudah cukup memberikan semuanya, tapi kenapa ya, perilaku mereka masih ada yang kurang enak yang kita rasakan.

Bisa jadi mereka mendapatkan nya dari luar, tetapi tidak mungkin kita mengontrol society-nya. Maka dari itu penting sekali bagi kita untuk fokus ke hal yang bisa kita kontrol, yaitu jadi rumah tempat pulang untuk anak, tempat mereka bisa nyaman dan menjadi diri sendiri.

Kelima, adaptasi terhadap hal-hal baru memang tidak mudah, tapi jangan jadikan ini sebagai sebuah ketakutan dan tidak usah coba-coba untuk menjadi orangtua yang sempurna. 

Kita manusia, orangtua pun juga manusia pasti punya kekurangan. Karena hal ini juga akan berdampak ke psikologis kita sendiri dan berdampak buruk ke anak nantinya. 

Dengan berusaha menjadi sempurna, secara tidak sadar kita bakal mengontrol atau mendikte anak kita mau jadi orang yang seperti apa, padahal setiap anak juga mempunyai hak, salah satunya adalah hak untuk memilih jalan hidup apa yang ingin mereka lalui nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun