Mohon tunggu...
Dini Nurul
Dini Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa, hobi = Travelling, menulis, suka nonton horor

Baik, suka excited wkwk, ceria, yang pastinya setia donkkk walaupun gak punya pacar sih hehe, rajin pastinya, kuliah sambil kerja, gampang akrab dengan orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Keinginan Mengalahkan Keimanan : Refleksi Atas Rusaknya Akhlak

19 Mei 2025   07:46 Diperbarui: 19 Mei 2025   07:45 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rasulullah SAW pernah menyampaikan hadis qudsi sebagai berikut :

Artinya : "Wahai anak Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi dadamu dengan kekayaan (batin), dan Aku akan tutupi kemiskinanmu. Tapi jika kamu tidak melakukannya, maka Aku akan isi hatimu dengan kesibukan dan tidak akan Aku tutupi kemiskinanmu." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

 Hadis ini menekankan pentingnya menjadikan ibadah dan akhirat sebagai prioritas hidup. Dunia bukan untuk dikejar membabi buta, melainkan dijadikan ladang amal untuk meraih ridha Allah.

MENGENDALIKAN HAWA NAFSU

Salah satu cara paling efektif untuk melawan godaan dunia adalah dengan mengendalikan hawa nafsu. Islam mengajarkan beberapa cara untuk melatih diri, di antaranya dengan berpuasa dan berdzikir.

Puasa bukan hanya menahan lapar, tetapi juga latihan spiritual untuk menahan diri dari perbuatan buruk. Dzikir atau mengingat Allah juga bisa menjadi tameng dari godaan duniawi. Dengan terus mengingat tujuan hidup, kita akan lebih berhati-hati dalam bertindak.

Rasulullah SAW juga berdoa agar dilindungi dari akhlak dan hawa nafsu yang buruk. Ini menunjukkan bahwa menjaga diri dari pengaruh negatif bukanlah hal sepele, tetapi sangat penting dalam membentuk pribadi yang mulia.

PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA

Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, pendidikan agama menjadi kunci penting dalam membentuk karakter dan moral seseorang. Tidak cukup hanya mengajarkan teori agama, tetapi juga harus ditanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, dan toleransi.

Guru memiliki peran strategis dalam hal ini. Mereka bukan hanya mengajar, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik bagi siswa. Pendidikan agama yang kuat, jika dikombinasikan dengan literasi digital dan pendidikan karakter, akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

PENUTUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun