Mohon tunggu...
Dini Mufidati
Dini Mufidati Mohon Tunggu... Jurnalis - Khoirunnas Anfa'uhum Linnas

Mahasiswi Program Studi Tadris Matematika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesantren sebagai Sub Culture Islam Nusantara

19 Mei 2020   18:37 Diperbarui: 19 Mei 2020   21:10 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pusat pesantren yang ada di Jawa dan Madura lebih dikenal dengan nama pondok atau tempat tinggal yang dibuat dari bambu. Berasal dari bahasa Arab funduk yang berarti hotel atau asrama. Lebih jauhnya lagi lembaga pesantren berkembang di Indonesia sejak berapa abad yang lalu khususnya di daerah Jawa. Syekh Maulana Malik Ibrahim sebagai salah satu spiritual father dari wali songo yang meninggal pada tahun 1419 di Gresik. Masyarakat Jawa biasanya syekh Maulana Malik Ibrahim dipandang sebagai gurunya tradisi pesantren di tanah Jawa.

Sejarah perkembangan pondok pesantren

Dalam hal ini ada empat periode yakni:

Pertama : Periode pada awal cikal bakal pondok pesantren

Cikal bakal berdirinya pondok pesantren tidak luput dari sejarah masuknya Islam ke Nusantara. Pendapat lain cikal bakal dari pondok pesantren tidak luput dari peran Walisongo. Persoalan tentang pertama kali siapa yang mendirikan pondok pesantren dengan model pendidikan pesantren masih diperdebatkan sampai saat ini. 

Ada yang mengatakan bahwa Syekh Maulana Malik Ibrahim sebagai pendiri pertama pesantren di nusantara. Ada juga yang mengatakan bahwa Sunan Ampel sebagai pendiri pertama, ajuga yang menyebutkan sunan gunung jati (Syekh Syarif Hidayatullah) sebagai pendiri pertama pesantren di Indonesia. 

Pada perkembangan pesantren di Indonesia ini sudah ada sekitar 13-17 M. Dengan usianya yang panjang yaitu sekitar 500-600 tahun yang lalu, pesantren merupakan akulturasi budaya, bahwa pondok pesantren memang telah menjadi milik budaya Indonesia dalam bidang pendidikan dan telah ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Berdasarkan hal ini maka dapat dikatakan bahwa perdebatan mengenai asal muasal pondok pesantren sebenarnya masih belum selesai.  sehingga cikal bakal kapan, dimana dan siapa tokoh yang mendirikan pondok pesantren belum dapat dipastikan dengan jelas. Namun demikian pondok pesantren merupakan karya monumental dan hasil ijtihad dari para ulama yang menyebarkan Islam di Nusantara.

Kedua : periode pada penjajahan Belanda

Datangnya Belanda ke Nusantara secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap keberadaan pondok pesantren. Pondok pesantren berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda. Agresi Belanda secara perlahan menyelipkan misi kristenisasi dan menyebarluaskan budaya westernisasi di berbagai bidang termasuk di ranah pendidikan. 

Pada fase ini pemerintah membuat sebuah regulasi kebijakan dan aturan-aturan yang tujuannya untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan pesantren. Argumentasi yang digunakan pemerintah kolonial Belanda untuk menyingkirkan pendidikan pondok pesantren yang sudah terlanjur mendapat tempat di hati rakyat adalah dengan cara menyebarkan opini negatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun