Assalamualaikum Wr. Wb.
Terimakasih kepada pembaca setia telah mengunjungi blog penulis. Kali ini penulis akan memaparkan sedikit terkait Respon Islam Nusantara terhadap Budaya.
Islam masuk di Indonesia pada abad ke 7 Masehi sedangkan Islam masuk ditanah Jawa pada abad ke 15 M. Pada masa ini di Tanah Jawa terdapat dua lingkungan yang sangat dominan yang mana yakni yang pertama lingkungan Kerajaan dimana disini banyak unsur-unsur Hedonisme dam yang kedua yakni lingkungan pedesaan.Â
Pada masa ini terjadi yang namanya kulturkontak yakni proses awal terjadinya interaksi budaya asing dengan budaya lokal. Jadi pada masa ini Islam merupakan budaya asing yang masuk di tanah jawa dan berinteraksi dengan budaya lokal. Yang mana di tanah jawa terdapat kekayaan nenek moyang antara lain seperti Anemisme, Dinamisme, Hindu dan Budha.Â
Jadi pencampuran dan peleburan islam dengan jawa ini mengakibatkan suatu proses perpaduan antara dua budaya yang berbeda tapi secara daman.Â
Sehingga, menghasilkan suatu ajaran baru yang berdasarkan keserasian dan keseimangan antara keduanya. Pertanyaannya disini mengapa Sinkretisme Islam Nusantara bisa terjadi begitu saja? Antara islam dengan jawa bisa bersatu? Apabila kita mambaca Sinkretisme terutama di tanah Jawa ada tiga pokok pembahasan yakni:
Sinkretisme Islam Nusantara
Faktor kemunduran Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
Seperti yang kita ketahui Dinasti Abbasiyah mengalami kemunduran akibat adanya serangan dari bangsa Mongol sehingga dari adanya kemunduran ini mengakibatkan kemunduran dan kelemahan bagi arus keilmuan dan pemikiran islam. Dan juga berdampak pula pada penyiaran dan metode islam pada masa ini. Sehingga metode penyiaran dalam Islam menjadi lebih apresiatif, akomodatif serta toleran terhadap budaya lokal masyarakat sestempat