Mohon tunggu...
Dini Dwikoni
Dini Dwikoni Mohon Tunggu... Penulis - Kenalin

Suka motret

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bertepuk Sebelah Tangan

19 Februari 2020   00:00 Diperbarui: 19 Februari 2020   00:04 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bismillahirrahmaanirrahiim...
Kelas satu, smk dulu
Kamu masih sangat lugu
Begitupun aku
Masih ingatkah kau ungkap isi hatimu padaku
Inginkan jadi satu
Nafas bergejolak
Jantung berdetak
Darah memuncak
Aku tidak menolak
Juga tidak mengelak
Rasamu, rasaku sama
Inginkan berdua
Hingga menua
Tapi tentang usia
Kita terlalu muda
Tahu apa kita
Kita yang belum dewasa
Susahkan orang tua
Tak paham akan rasa
Tak dalam oleh agama
Menurutku itu bukan cinta
Itu hanya nafsu semata
Hanya tipu daya
Permainan sementara
Perasaan pura-pura
Ternyata benar
Telah kudengar
Kamu ada hubungan
Wanita cantik sepertemanan
Sekelas sepantaran
Pikiran berantakan
Tak enak makan
Badan terlupakan
Tak dandan, acak-acakan
Gila bukan
Tiga tahun sudah
Lulus dari sekolah
Aku melanjutkan kuliah
Tiga semester sudah
Lama telah berpisah
Tapi rasa ini masih ada
Berada dimana-mana
Tertanam dalam dada
Apa benar ini cinta
Karna Allah ta'ala
Lucu, tak pernah menatap mukanya
Tak tahu kabarnya
Apalagi bersanding dengannya
Hanya melihat dari sosial media
Bersenjata dengan doa
Seusai salat lima waktu
Tak lupa memintamu
Melalui tawassul atas rasulku
Setelah nama guru dan kedua orang tuaku
Kusebut namamu
Sepertiga malam
Maaf diam-diam
Lagi, namamu kupinjam
Meminta dalam
Mata terpejam
Mengantuk? bukan
Ragu menahan
Muncul pertanyaan
Apakah terbalaskan
Cinta bertepuk sebelah tangan
Bukankah wanita seperti ini?
Jika sudah mencintai satu lelaki
Dia tak akan mencari lagi
Tidak ada ganti
Selalu dan tetap hakiki
Ini bukan tiga hari tuan
Tiga tahun sekian
Tidak ada kepastian
Lelah bertahan
Dipeluk kesendirian
Tidur tak lelap
Rindu meluap
Ingin mengungkap
Tapi kalap
Kapan lenyap
Tiga tahun sembunyi
Berdiri sendiri
Berteman sepi
Cinta suci
Tak mau dikasihani
Inginkan cinta sejati
Dibuat ketika hujan deras


Ba'da magrib, 23 Jumadil Ula 1441 H/20 Desember 2019 M
Pondok Pesantren Nurul Islam, Jember
Ddkoni

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun