Mohon tunggu...
Dini Ayu Puspita Sari
Dini Ayu Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa Jurusan Kimia

Sebagai seorang INTJ, saya adalah individu yang selalu termotivasi untuk mengimplementasikan ide-ide baru demi mencapai tujuan secara efektif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UNNES GIAT 12 Jalankan Program Kakak Asuh Stunting di Desa Randusari

4 September 2025   18:06 Diperbarui: 4 September 2025   18:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengukuran tinggi badan dan berat bada dari salah satu balita Penerima PMT (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

22 Agustus 2025, Randusari, Boyolali -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 12 melaksanakan program kerja Kakak Asuh Stunting di Desa Randusari, Boyolali. Program ini berfokus pada pendampingan tumbuh kembang balita melalui kegiatan Posyandu dan pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal. Kegiatan yang digelar pada 22 Agustus 2025 ini melibatkan mahasiswa bersama kader desa dengan tujuan membantu mencegah dan menurunkan angka stunting di kalangan balita melalui pemantauan kesehatan dan pemenuhan gizi seimbang.

Dalam kegiatan Posyandu, mahasiswa dan kader melakukan pemantauan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, lingkar lengan, serta status gizi balita secara rutin. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan tumbuh kembang balita terkontrol dengan baik sekaligus mendeteksi dini risiko stunting. Selain itu, balita juga mendapatkan PMT berupa makanan sehat berbahan lokal yang mudah dijangkau masyarakat. Upaya ini disambut antusias oleh para orang tua yang hadir di Posyandu karena dinilai bermanfaat langsung bagi kesehatan anak-anak mereka.

Sebagai bagian dari inovasi, mahasiswa KKN juga menghasilkan sebuah produk berupa Modul Kakak Asuh Stunting: Sahabat Tumbuh Kembang Balita. Modul ini disusun untuk menjadi panduan praktis bagi kader Posyandu, mahasiswa, maupun masyarakat dalam memahami pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang tepat, dan upaya pencegahan stunting. Kehadiran modul ini diharapkan dapat digunakan secara berkelanjutan meski program KKN telah selesai.

Penyerahan Modul Kakak Asuh Stunting oleh Mahasiswa UNNES GIAT kepada Kepala Desa Randusari  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Penyerahan Modul Kakak Asuh Stunting oleh Mahasiswa UNNES GIAT kepada Kepala Desa Randusari  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pemerintah Desa Randusari mengapresiasi langkah mahasiswa yang tidak hanya menjalankan kegiatan praktis, tetapi juga meninggalkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya program ini, Desa Randusari diharapkan mampu menekan angka stunting sekaligus menjadi desa percontohan dalam mendukung tumbuh kembang balita yang sehat dan berkualitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun