Mohon tunggu...
Dini Apriliani
Dini Apriliani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi bermain alat musik dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Mahasiswa KKN dapat menguatkan Pendidikan Dasar di SDN 76/XI Mendalo Darat?

30 Agustus 2025   14:15 Diperbarui: 30 Agustus 2025   15:02 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid SDN 76 Mendalo Darat Sumber: Kamera

Abstrak: Pendidikan dasar merupakan fondasi penting dalam pembentukan karakter, keterampilan, dan kecerdasan peserta didik. Namun, masih banyak sekolah dasar menghadapi kendala seperti keterbatasan fasilitas, inovasi pembelajaran, dan tenaga pendidik. Untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SDN 76/IX Mendalo Darat selama 45 hari melalui observasi, keterlibatan akademik dan non-akademik, pendampingan siswa, serta evaluasi bersama sekolah. Hasil kegiatan menunjukkan peran penting mahasiswa dalam mendukung pembelajaran saat guru berhalangan, mendampingi ekstrakurikuler, dan mempersiapkan lomba 17 Agustusan. Kegiatan keagamaan seperti yasinan dan hafalan Juz Amma turut memperkuat spiritualitas siswa. Kendala utama meliputi keterbatasan sarana, adaptasi awal, dan durasi yang terbatas. KKN terbukti sebagai sarana efektif penguatan pendidikan dasar melalui kolaborasi mahasiswa, guru, dan sekolah.

Kata Kunci: Kuliah Kerja Nyata, pendidikan dasar, pengabdian masyarakat, pendampingan siswa, pembelajaran.

PENDAHULUAN

Pendidikan dasar memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kompetensi dasar peserta didik. Pada tahap ini, siswa dikenalkan dengan kemampuan literasi, numerasi, serta pembinaan moral dan karakter. Kualitas pendidikan dasar yang baik akan menjadi pondasi kuat bagi keberhasilan pada jenjang pendidikan selanjutnya (Tilaar, 2012). Realita di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua sekolah dasar memiliki kondisi ideal. Sebagian sekolah masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan fasilitas belajar, kurangnya tenaga pendidik, serta metode pembelajaran yang monoton (Zamroni, 2015). Oleh sebab itu, partisipasi berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, menjadi penting untuk memperkuat kualitas pendidikan dasar.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa perguruan tinggi hadir sebagai wujud Tri Dharma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa tidak hanya dituntut memiliki wawasan akademik, tetapi juga mampu mengimplementasikan ilmunya secara nyata di tengah masyarakat, khususnya di sekolah dasar (Arikunto, 2019). SDN 76/IX Mendalo Darat merupakan salah satu sekolah dasar di Kabupaten Muaro Jambi yang menjadi lokasi KKN mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dengan kondisi sekolah yang dinamis dan kebutuhan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kehadiran mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu memperkuat aspek akademik, non-akademik, maupun kegiatan keagamaan siswa.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di SDN 76/IX Mendalo Darat dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang terstruktur dan saling berkesinambungan. Tahap pertama dimulai dengan observasi awal, yaitu pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran, kondisi sarana dan prasarana sekolah, serta karakteristik siswa. Observasi ini penting sebagai dasar penyusunan program kerja agar sesuai dengan kebutuhan sekolah dan kondisi peserta didik (Moleong, 2018).

Setelah itu, mahasiswa terlibat dalam kegiatan akademik dengan mendampingi guru saat proses belajar mengajar. Bahkan, jika guru berhalangan hadir, mahasiswa dipercaya untuk menggantikan posisi guru. Fokus kegiatan ini adalah pada mata pelajaran inti, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama Islam. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini memberi warna baru dalam pembelajaran, karena mereka dapat menghadirkan metode belajar yang lebih variatif dan kreatif. Selain akademik, mahasiswa juga berpartisipasi dalam kegiatan non-akademik. Kegiatan tersebut meliputi ikrar siswa, senam pagi, yasinan, hafalan Juzz Amma. Lomba Keterampilan Baris-berbaris (L.KBB). Tujuannya adalah menumbuhkan kebersamaan serta mengembangkan potensi siswa di luar bidang akademik.

Mahasiswa juga melakukan pendampingan dan pengawasan akademik. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk bimbingan belajar di kelas maupun di luar kelas, termasuk saat siswa mempersiapkan lomba. Mahasiswa berperan memberikan motivasi, membantu siswa mengulang pelajaran, dan membimbing latihan agar siswa lebih percaya diri.

Tahap terakhir adalah evaluasi dan refleksi bersama pihak sekolah, baik guru maupun kepala sekolah. Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan, mengidentifikasi hambatan, serta merumuskan tindak lanjut agar program yang sudah dirintis dapat berlanjut setelah KKN berakhir. Dengan metode ini, kegiatan KKN tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa sebagai pengalaman lapangan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan mutu pendidikan di SDN 76/IX Mendalo Darat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan KKN mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di SDN 76/IX Mendalo Darat berlangsung selama enam minggu atau kurang lebih 45 hari dengan fokus kegiatan yang berbeda setiap minggunya.

Pada minggu pertama (7-14 Juli 2025) mahasiswa melakukan orientasi dan adaptasi dengan lingkungan sekolah. Mahasiswa menemui kepala sekolah untuk menyampaikan tujuan KKN. Mahasiswa juga mengikuti kegiatan rutin seperti ikrar siswa, senam pagi. pramuka dan yasinan bersama serta membantu administrasi siswa baru. Hal ini dilakukan untuk memahami kultur sekolah sekaligus membangun kedekatan dengan siswa.

Memasuki minggu kedua (15 21 juli 2025), mahasiswa mulai aktif mendampingi pembelajaran di kelas. Mahasiswa turut membantu guru saat proses belajar mengajar. bahkan menggantikan guru yang berhalangan hadir. Fokus kegiatan ini adalah menjaga keberlangsungan pembelajaran agar siswa tetap memperoleh materi.

Pada minggu ketiga (22-28 juli 2025), semakin banyak guru mengikuti pelatihan sehingga mahasiswa sering diminta mengisi kelas kosong. Mahasiswa mengajar berbagai mata pelajaran, seperti Matematika dan Bahasa Indonesia di kelas 2C, serta Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas 3C.

Selanjutnya, minggu keempat (29-4 agustus 2025) Mahasiswa masih mengikuti kegiatan pembelajaran namun juga difokuskan pada dokumentasi kegiatan dan pendampingan siswa. Mahasiswa mendampingi siswa yang mengikuti L.KBB. Mahasiswa juga mengetes hafalan siswa mengenai ayat Al Qur'an.

Pada minggu kelima (5-11 agustus 2025), kegiatan diarahkan pada persiapan lomba. seperti LKBB, serta dekorasi kelas 5A dalam rangka perayaan 17 Agustusan. Mahasiswa juga menyelenggarakan lomba internal sekolah dan menyiapkan hadiah sederhana.

Akhirnya, pada minggu keenam (1220 Agustus 2025), mahasiswa melaksanakan dekorasi lapangan untuk peringatan 17 Agustus sekaligus mendampingi siswa yang mengikuti lomba LKBB. Kemudian merayakan 17 Agustusan. Di penghujung kegiatan, dilakukan evaluasi bersama kepala sekolah. Hasil refleksi menunjukkan bahwa kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik. Lalu membuat acara untuk perpisahan dengan memberikan kenang kenangan untuk sekolah.

Kendala yang dihadapi mahasiswa KKN UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di SDN 76/IX Mendalo Darat cukup beragam dan muncul hampir di setiap tahapan kegiatan. Pada awal pelaksanaan, mahasiswa masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan kultur sekolah serta karakter siswa yang beragam, sementara jadwal kegiatan yang padat membuat proses penyesuaian tidak selalu berjalan mulus. Memasuki kegiatan pembelajaran, kendala muncul ketika mahasiswa harus menyesuaikan gaya mengajar dengan tingkat pemahaman siswa, khususnya pada kelas rendah yang membutuhkan metode lebih sederhana dan kreatif.

Tantangan lain terjadi ketika banyak guru mengikuti pelatihan sehingga mahasiswa sering mengisi kelas kosong tanpa persiapan matang karena informasi absensi guru biasanya mendadak. Selain itu, dalam kegiatan pendampingan, perbedaan kemampuan siswa menuntut mahasiswa untuk menggunakan strategi pembinaan yang bervariasi agar semua siswa dapat berkembang secara merata. Keterbatasan dana juga menjadi kendala dalam persiapan lomba dan dekorasi, sehingga mahasiswa harus lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Pada tahap akhir, kendala terbesar adalah keterbatasan waktu, sebab masa KKN yang singkat tidak memungkinkan seluruh program terlaksana sepenuhnya, meskipun secara umum keberadaan mahasiswa dinilai telah memberikan kontribusi positif bagi sekolah.

KESIMPULAN

Pelaksanaan KKN UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di SDN 76/IX Mendalo Darat selama 45 hari terbukti memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penguatan pendidikan dasar, baik dari aspek akademik maupun non-akademik. Mahasiswa hadir tidak hanya sebagai pendamping belajar bagi siswa, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa semangat baru dalam kegiatan sekolah melalui pendampingan akademik, pembelajaran keagamaan, serta persiapan lomba yang menumbuhkan kreativitas dan kepercayaan diri siswa. Kendala yang muncul, seperti adaptasi awal dengan lingkungan sekolah, keterbatasan sarana pembelajaran, dan keterbatasan waktu, pada akhirnya mampu diatasi dengan adanya kerja sama yang erat antara mahasiswa, guru, dan kepala sekolah.

Lebih jauh, kehadiran mahasiswa KKN membuktikan bahwa pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan sarana untuk memperkuat kualitas pendidikan dasar melalui sinergi yang harmonis antara sekolah dan masyarakat. Program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas institusi mampu membuka peluang baru bagi inovasi pendidikan, memperkaya pengalaman belajar siswa, serta menanamkan nilai sosial, budaya, dan spiritual dalam kehidupan sekolah. Dengan demikian. KKN di SDN 76/IX Mendalo Darat tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga berpotensi meninggalkan jejak positif yang berkelanjutan bagi pengembangan mutu pendidikan dasar di daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya. Tilaar, H. (2012). Kebijakan Pendidikan dalam Era Otonomi Daerah. Jakarta: Rineka Cipta. Zamroni. (2015). Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Ombak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun