Mohon tunggu...
Dini Rofiatin
Dini Rofiatin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku Bukan Robot Ayah dan Ibu

9 September 2018   09:42 Diperbarui: 9 September 2018   09:49 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya punya sepupu kelas 2 SMA disalah satu sekolah favorit dikotanya. Selain sekolah dia juga mengikuti beberapa bimbel di tempat yang berbeda, sehabis pulang sekolah biasanya istirahat sekitar satu jam lalu bersiap lagi untuk bimbel. Kegiatan ini sudah terjadi saat dia masih kelas 2 SMP.

Berbeda dengan adiknya yang masih duduk dibangku SD kelas 5 sebut saja A, si A sangat berbeda dengan kakaknya ia sangat dimanja oleh kedua orangtuanya. Secara akademis kakaknya lebih unggul dan adiknya tidak, ia selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya sehingga ada sedikit rasa kesal terhadap kakaknya.

Di zaman yang semakin canggih ini, orang tua selalu ingin anaknya lebih unggul dari yang lain sehingga yang dikorbankan adalah anaknya. Orangtua selalu merasa bahwa anaknya mampu melakukan apa saja yang orangtua inginkan dan orangtua selalu merasa puas jika anaknya dapat melakukan aturan yang diberikan tanpa si anak memberikan bantahan atau alasan.

Saat ditanya alasan orangtua mengapa melakukan hal ini, mereka menjawab agar anaknya tidak susah di masa yang akan datang ada juga yang berfikir "dulu ingin bimbel, ingin belajar tidak ada biaya" jadi sekarang anaknya yang disekolahkan agar pintar, sukses, dll. Saya tidak menyalahkan orangtua berpikir seperti ini, karena cara pengasuhan setiap orang pasti berbeda-beda.

Biasanya orangtua akan mengarahkan anaknya sesuai keinginan orangtuanya menjadi anak yang penurut, sehingga anak akan kurang mengembangkan potensi dan bakatnya karena aturan-aturan yang diterapkan membatasi anak mengeksplorasi diri.

Peraturan yang diterapkan orangtua akan menjauhkan anak dari lingkungan sekitar karena kegiatan di luar sekolah yang harus anak ikuti akan membuat anak menjadi sibuk. Kegiatan yang dilakukan anak akan membuat waktu bermain anak menjadi kurang, sehingga anak akan kesulitan jika berkomunikasi dengan teman di lingkungan sekitarnya.

Jika anak tidak bisa bukan berarti ia tidak mampu, hanya saja bakatnya tidak disitu. Mulailah kenali anak anda, lakukan pendekatan dan arahkan anak sesuai keinginan dan bakatnya. Jika orangtua mendukung anak akan melakukannya dengan sungguh-sungguh dan pastinya tidak akan mengecewakan orangtuanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun