Mohon tunggu...
Dinda Vania Maheswari
Dinda Vania Maheswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi yang sedang meperjuangkan nilai.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030142

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Virtual Relationship: Bagaimana Bisa Menjalin Hubungan Tanpa Bertemu?

4 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 4 Juni 2022   07:12 3243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: vpnoverview

Merebaknya aplikasi chatting pada masa kini membuat banyak orang dapat terhubung tanpa harus bertemu langsung. Interaksi yang biasa dilakukan untuk mengenal satu sama lain pun terasa jauh lebih mudah. Dengan adanya media sosial juga memudahkan untuk mengenal satu sama lain. Hanya dengan satu aplikasi kita dapat mengetahui informasi mengenai orang lain, juga dapat berinteraksi walau belum saling mengenal.

Dampak dari perkembangan teknologi ini membuat hubungan antarmanusia dapat menjadi semakin dekat. Aplikasi seperti Facebook, Instagram, dan Twitter dapat menjadi sumber awal mula hubungan terbentuk. Awalnya kita hanya saling berinteraksi tanpa mengenal diri masing-masing, namun seiring dengan meningkatnya interaksi kita dapat mengenal satu sama lain. Bahkan hubungan tersebut dapat berkembang ke arah percintaan.

Fenomena tersebutlah yang menghasilkan virtual relationship atau hubungan virtual. Hal ini diakibatkan karena munculnya perasaan pada masing-masing individu saat berinteraksi dengan orang lain secara terus-menerus. Pada awalnya mungkin perasaan tersebut hanyalah reaksi antusias saat menemukan orang baru yang dapat membuat nyaman. Namun lama kelamaan perasaan itu berkembang menjadi rasa suka atau sayang.

Bagaimana bisa seseorang jatuh cinta pada orang yang belum dikenalnya secara langsung?

Manusia umumnya jatuh cinta karena bertemu langsung dengan orang lain. Apalagi jika terlibat interaksi dengan orang tersebut. Lalu bagaimana bisa seseorang dapat tertarik dengan orang lain tanpa tahu bagaimana rupa orang tersebut? Penyebabnya sungguh beragam, mulai dari bagaimana caranya memperlakukan orang lain, cara berpikir, ekspetasi terhadap orang tersebut, hingga gaya ketikannya.

Pada dunia maya, perilaku seseorang dapat lebih gamblang atau terkendali. Hal itu dikarenakan orang dapat bebas memperlihatkan sikapnya kepada orang lain, tanpa diketahui bagaimana ia sebenarnya. Misalnya, seseorang yang selalu bersikap ramah dan terbuka kepada orang yang baru dikenalnya di media sosial, padahal sebenarnya ia orang yang susah bersosialisasi di kehidupan nyata.


Bagaimana cara berpikir seseorang juga merupakan hal yang dapat dinilai menarik oleh orang lain. Pemikirannya tentang suatu hal yang ia tuangkan dalam sebuah tulisan dapat membuat orang lain kagum. Misalnya, pemikirannya mengenai permasalahan yang sedang hangat diperbincangkan banyak orang. Ia bukan hanya sekedar mengomentari, melainkan memberikan solusi atau saran dari permasalahan tersebut.

Menaruh ekspetasi pada seseorang di dunia maya mungkin sering kita lakukan. Hal itu dikarenakan orang-orang pada dunia maya sering kali membangun image positif pada dirinya, sehingga orang lain akan berekspetasi lebih. Padahal dibalik semua itu, kita tidak tahu seperti apa sifat aslinya, apakah memang terlihat baik seperti yang ia tampilkan, atau malah sebaliknya.

Gaya ketikan seseorang pun dapat menarik perhatian orang lain. Orang-orang dengan gaya ketikan yang rapi, sesuai tata bahasa, dan enak dibaca memiliki nilai lebih pada pandangan sebagian orang. Bahkan seseorang dapat jatuh cinta berdasarkan ketikan orang lain. Apalagi jika orang tersebut memperlakukannya dengan cara yang spesial. Misalnya dengan memuji atau memberikan kata-kata manis kepadanya.

Lalu bagaimana bisa mereka terlibat virtual relationship?

Virtual relationship sendiri diartikan sebagai sebuah hubungan jarak jauh dikarenakan kedua belah pihak tidak dapat bertemu langsung, sehingga mereka memanfaatkan teknologi dalam berkomunikasi untuk mempertahankan hubungan. Sebenarnya hubungan virtual tidak hanya dimulai dari dua orang yang belum mengenal secara langsung, tetapi bisa juga dialami oleh mereka yang sebelumnya sudah saling mengenal, namun harus terpisah karena situasi.

Hubungan tersebut dapat disebut dengan LDR atau Long Distance Relationship. Mereka terpaksa menjalani hubungan virtual dikarenakan keadaan mereka yang hanya memungkinkan berkomunikasi melalui media sosial. Terlebih lagi di jaman sekarang ini, semuanya serba online. Mulai dari belajar online, bekerja online, hingga memesan makanan pun dapat online juga.

Maka dari itu, tak heran apabila seseorang dapat menjalani virtual relationship. Namun hubungan virtual bukan berarti perasaannya tidak nyata. Walaupun terdengar aneh, perasaan nyaman dari hasil interaksi dan komunikasi secara online dapat menyebabkan seseorang menginginkan hal lebih. Hal tersebut tentu memiliki resiko kecewa dan patah hati yang lebih tinggi.

Apa saja resiko virtual relationship?

1. Kemungkinan untuk dibohongi.

Jika mengenal seseorang dari dunia maya dan tidak pernah bertemu secara langsung, resiko yang paling besar adalah dibohongi. Hal itu dikarenakan orang-orang akan menunjukkan sifat dan sikapnya yang baik saja, mereka tak ingin terlihat buruk di mata orang lain, apalagi di depan orang yang ia sukai. Bisa saja mereka melakukan hal yang dapat merugikan atau menyakiti orang lain.

2. Kemungkinan besar untuk di-ghosting.

Ghosting merupakan istilah yang sering dipakai untuk merujuk pada tindakan seseorang yang meninggalkan orang terdekatnya secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan. Pada dunia nyata saja, ada kemungkinan untuk di-ghosting, apalagi pada hubungan virtual yang belum tentu mengenal diri masing-masing. Bisa saja orang tersebut menggunakan identitas palsu dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

3. Kemungkinan diselingkuhi.

Perselingkuhan adalah masalah yang sering ditemui pada banyak hubungan, entah itu di kehidupan nyata ataupun di dunia maya. Pada hubungan virtual, resiko diselingkuhi sangat tinggi. Hal itu dikarenakan tak pernah bertemu dan tak ada interaksi secara langsung, sehingga memberikan peluang besar bagi pasangan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Apalagi jika belum benar-benar mengenal satu sama lain.

Walaupun terdapat banyak resiko pada hubungan virtual, tidak semuanya berakhir dengan kegagalan. Ada juga hubungan yang berhasil ke jenjang yang lebih serius. Keberhasilan itu tentu saja melibatkan banyak hal, seperti menjunjung tinggi kejujuran, memiliki komunikasi yang baik, serta menjaga komitmen dan rasa saling percaya satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun