Mohon tunggu...
Dinda Tasya Nabila
Dinda Tasya Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Belum Memenuhi Target

24 Juni 2021   14:51 Diperbarui: 24 Juni 2021   14:57 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebaran Covid-19 berlangsung sangat cepat tidak hanya terjadi di kota padat seperti perkotaan, namun menyebar juga hingga ke pedesaan. Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat pada bulan Juni 2021 hampir mencapai dua juta kasus (1.963.266 kasus terkonfirmasi). Peningkatan cukup tajam terjadi setelah masa liburan lebaran Idul Fitri berakhir. Meskipun sudah ada peraturan pelarangan mudik pada Idul Fitri, tetap saja terjadi peningkatan arus mudik dan arus balik dari Jabodetabek. Peristiwa mudik ini dapat menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia.

Pemutusan rantai penularan Covid-19 tidak hanya dengan melaksanakan protokol kesehatan, namun pemberian vaksin bisa menjadi salah satunya. Pemberian vaksin ditujukan untuk membentuk herd immunity. Herd immunity dapat terbentuk jika sekitar 70% populasi sudah diberikan vaksin yang berarti sebanyak 181.554.465 jiwa di Indonesia. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 difasilitasi oleh pemerintah pusat dengan melibatkan pemerintah daerah, serta badan hukum atau badan usaha secara gratis.

Pelaksanaan vaksinasi di Indonesia terdiri dari Vaksinasi Program Pemerintah dan Vaksinasi Gotong Royong. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin. Jenis vaksin yang saat ini digunakan di Indonesia untuk Vaksin Program adalah Sinovac dan AstraZeneca, sedangkan untuk Vaksin Gotong Royong adalah Sinopharm dan Cansino. Vaksinasi Program adalah pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat yang pendanaannya ditanggung oleh pemerintah, sedangkan Vaksinasi Gotong Royong adalah pelaksanaan vaksinasi kepada karyawan, keluarga dan individu yang terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung oleh badan hukum atau badan usaha.

Saat ini Indonesia sudah menerima sebanyak 76 juta dosis vaksin Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin yang terdiri dari dua tahap yaitu dosis pertama dan dosis kedua. Pemberian vaksin dosis kedua diberikan dua minggu sampai satu bulan setelah pemberian vaksin dosis pertama tergantung jenis vaksin yang diberikan. Kriteria penerima vaksin terdiri dari empat kategori berdasarkan kelompok prioritas yang dibagi menjadi (1) tenaga kesehatan, (2) petugas pelayanan publik dan lansia, (3) masyarakat rentan, dan (4) masyarakat lainnya. Pelaksanaan vaksinasi berdasar kelompok prioritas penerima vaskin dilakukan melalui Vaksinasi Program.

Pelaksanaan vaksinasi dianggap masih jauh dari target yang diharapkan. Cakupan vaksin di Indonesia baru mencapai 12,4% dari 70% populasi Indonesia (22.455.167 penduduk) untuk dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua baru mencapai 6,6% dari 70% populasi Indonesia (12.096.066 penduduk). Cakupan vaksinasi terendah yaitu pada lansia dibandingkan dengan cakupan pada tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Cakupan vaksinasi lansiabaru mencapai 19,5% dari populasi lansia di Indonesia untuk vaksinasi dosis pertama, sedangkan untuk dosis 2 baru mencapai 11,6% dari populasi lansia di Indonesia. Padahal lansia merupakan kelompok yang rentan tertular Covid-19.

Saat ini pemerintah sudah membuka tahap vaksinasi ke masyarakat rentan dan masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas. Pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat usia 18 tahun ke atas baru dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta. Hal ini menjadi pertimbangan karena transmisi penularan Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta masih cukup tinggi dari provinsi lainnya. Namun Kemenkes meminta Provinsi DKI Jakarta agar tetap memprioritaskan vaksinasi kepada tenaga kesehatan. lansia, petugas pelayanan publik, serta masyarakat rentan sesuai dengan Permenkes No.10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Pemerintah Indonesia telah menerima tambahan 313.100 dosis vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca pada bulan Juni 2021. Dengan penambahan 313.100 dosis, Indonesia telah menerima total 92,2 juta dosis vaksin COVID-19, baik dalam bentuk siap pakai maupun bulk. Secara keseluruhan, Indonesia telah menerima total tiga juta dosis vaksin jadi dari Sinovac, 6,7 juta dosis vaksin jadi dari AstraZeneca, satu juta dosis vaksin jadi dari Sinopharm, dan 81,5 juta dosis vaksin setengah jadi dari Sinovac. Pemerintah masih berupaya untuk meningkatkan pemberian vaksin hingga mencapai 1 juta dosis vaksin per harinya mulai Juni 2021.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun