Mohon tunggu...
Dinda Syavira Maharani
Dinda Syavira Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo saya Dinda seorang mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNNES, hobi saya berolahraga dan menulis, inilah salah satu awal dari mengembangkan hobi saya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesiapan Diri dalam Mengemban Tugas sebagai Seorang Guru

27 Maret 2024   08:30 Diperbarui: 27 Maret 2024   10:27 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dinda Syavira Maharani, Bagas Kurnianto, M. Pd. 

Mahasiswa PGSD, Dosen PGSD FIPP Universitas negeri Semarang.

Mendekati Panggilan dengan Meninjau Kesiapan Diri dalam Mengemban Tugas sebagai Seorang Guru


Guru ialah manusia yang memiliki tugas mendidik, membimbing, mengajar, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi dengan harapan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing di setiap perkembangan dunia. Sebelum memasuki dunia pendidikan, penting bagi seorang calon guru untuk meninjau kesiapan diri mereka secara menyeluruh. Kehadiran seorang guru bukan sekedar mengisi ruang kelas dengan pengetahuan, tetapi juga membangun masa depan. Pertanyaan yang sering kali muncul dalam benak kebanyakan mahasiswa tingkat akhir adalah, "Sudah pantaskah saya menjadi guru? Mampukah saya mengemban tugas sebagai guru yang tentunya tidak mudah? Bisakah saya ikhlas menjalankan sebuah profesi yang gajinya tidak seberapa dibandingkan beban tugasnya?" Pertanyaan ini melibatkan pertimbangan mendalam tentang tanggung jawab, kesiapan, dan komitmen yang diperlukan untuk menjadi seorang pendidik yang ideal. Seorang calon guru tidak hanya sekedar berbekal ilmu pengetahuan, namun sangat perlu bekal emosional dan mental. Perjalanan menuju profesi guru, mempertimbangkan tantangan, harapan, dan keraguan yang muncul di sepanjang jalan.

Menginjakkan kaki ke dalam dunia pendidikan memerlukan refleksi mendalam tentang apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang guru yang efektif. Pertanyaan-pertanyaan yang menghantui perjalanan menuju seorang guru yang professional bisa dilihat dari kemampuan diri sendiri dalam menanamkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu dapat dilihat dari kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan kompetensi sosial (Sahin, dkk, 2010). Kompetensi-kompetensi tersebut yang akan membawa kesiapan diri untuk mengabdi sebagai seorang guru yang ideal serta mampu mencapai tujuan pembelajaran (Isrokatun, dkk, 2022).

Menjadi seorang guru bukanlah sekadar pekerjaan, tetapi panggilan yang memanggil seseorang untuk memberikan pengaruh positif pada kehidupan generasi mendatang. Profesi guru banyak dipandang sebelah mata, selain dari gajinya yang tergolong rendah dari profesi yang lain, guru juga dianggap pekerjaan yang mudah, Pada kenyataannya profesi guru sering kali membutuhkan ketahanan yang tinggi dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin timbul di ruang kelas. Dari menangani peserta didik yang bermasalah hingga menghadapi tekanan untuk mencapai target akademis, seorang guru harus siap untuk menghadapi berbagai tantangan dengan sikap yang tenang dan penuh pengertian. Tidak semua orang memiliki keterampilan sebagai seorang guru, dimana  seorang guru harus menjadi teladan, pembimbing, motivator, dan pendukung bagi para peserta didik. Memikul tanggung jawab untuk membentuk generasi mendatang adalah tugas yang luar biasa besar.


Namun, di balik tantangan dan persiapan yang diperlukan, ada pula harapan yang menyala-nyala. Sebagai seorang guru, kita memiliki kesempatan untuk membentuk masa depan generasi mendatang. Setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk memberikan dampak positif pada kehidupan peserta didik kita, membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. Harapan untuk melihat peserta didik kita mencapai potensi mereka penuh adalah sumber motivasi yang tak terbatas. Tidak ada guru yang ingin menutup jalan keberhasilan peserta didiknya. Karena harapan guru ujungnya adalah ingin melihat anak-anak didiknya sukses dengan jalan mereka masing-masing.

Selain itu jika sudah memantapkan diri mengambil keputusan untuk mendalami dunia pendidikan yang kemungkinan besar akan menjadi seorang guru, maka harus selalu menanamkan prisip untuk terus belajar. Belajar bukan berarti informasi selalu datang dari yang tua atau guru, melainkan belajar bisa dari siapa saja. Seorang guru juga bisa belajar dari peserta didiknya, maka dari itu peting sekali seorang guru menanamkan keterbukaan dalam belajar. Guru dalam Bahasa Jawa memiliki pengertian digugu lan ditiru, yang berarti seorang guru itu bisa dipercaya dan akan ditiru oleh peserta didiknya. Hal tersebut menjadi salah satu diantara banyak alasan mengapa seorang guru perlu mempersiapkan diri sebelum berhadapan nyata dengan peserta didik yang akan menjadi tantangan tersendiri supay dapat terlihat professional dan memang sudah pantas untuk mengemban tugas sebagai seorang guru.  

Dalam menghadapi panggilan menjadi seorang guru, penting untuk mengingat bahwa proses ini adalah perjalanan yang terus berkembang. Seorang guru tidak pernah berhenti belajar dan tumbuh, dan kesiapan diri haruslah merupakan komitmen yang berkelanjutan. Profesi ini terus berubah dan berkembang seiring waktu, dan guru harus selalu siap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Guru perlu memperdalam pengetahuannya tentang metode pengajaran yang inovatif, teknologi pendidikan, dan strategi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam ruang kelas. Dengan tekad, semangat, dan dedikasi yang tinggi, saya yakin bahwa saya dapat mengemban tugas sebagai seorang guru dengan penuh tanggung jawab dan keberanian.

Sebagai kesimpulan, mendekati panggilan untuk menjadi seorang guru adalah proses yang membutuhkan refleksi, persiapan, dan komitmen yang kuat. Dengan kesiapan akademis, emosional, dan interpersonal yang matang, serta harapan yang menyala-nyala untuk menciptakan dampak positif pada kehidupan siswa, saya siap untuk mengemban tugas mulia ini dengan penuh semangat dan dedikasi.



DAFTAR PUSTAKA

Isrokatun, I., Fitriani, E., & Mukarromah. (2022). Analisis Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah DasarMenjadi Guru Sekolah Dasaryang Kompeten. 6 (1). 819-833

Sahin,  M.,  Akbasli,  S.,  &  Yelken,  T.  Y.  (2010).  Key  Competences  For  Lifelong  Learning:  The  Case  Of Prospective Teachers. Educational Research And Reviews, 5(10), 545-556.

Aisyah, Irodatul. (2020). Guru yang Dipandang Sebelah Mata. https://www.kompasiana.com/irodatulaisyah/5e61e76ed541df233d22d372/guru-yang-di-pandang-sebelah-mata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun