Mohon tunggu...
Dinda Salwa
Dinda Salwa Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami dan Mengatasi Kecemasan dalam Beretorika: Pentingnya Latihan dan Persiapan Matang

14 Mei 2024   17:36 Diperbarui: 14 Mei 2024   17:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: Gambar Pribadu

Oleh Syamsul Yakin dan Dinda Salwa Salsabila
(Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah)

Dalam kehidupan ini, pasti kita pernah mengalami yang dinamakan kecemasan (anxiety). Kecemasan ini adalah bentuk dari gangguan mental yang menggangu kondisi hidup. Pada kecemasan ini, seseorang akan merasakan tegang, gelisah, gugup, dan takut.

Kecemasan dalam beretorika disebut sebagai demam panggung (stage fright). Kecemasan dalam hal ini dapat disebut sebagai ketakutan berbicara. Terutama dilakukan di depan banyak orang, kecemasan beretorika dalam hal ini bersifat natural.

Ada beberapa penyebab munculnya kecemasan. pertama, kurang adanya latihan, yang kedua kurang pengetahuan pada materi yang akan dibahas sehingga pembicara tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan audiens. Ketiga, kurangnya pengalaman. hal ini berkaitan dengan jam terbang.

Kecemasan dalam beretorika muncul sebagai faktor psikologis, seperti takut dibicarakan orang lain, kelhawatiran yang sebenarnya belum terjadi, atau pengalaman buruk yang pernah dialami.

kecemasan tersebut dapat muncul secara mendadak di atas panggung, seperti kehilangan fokus, canggung, ngeblank, gugup dan takut. kecemasan ini disebut (state anxiety).

Jadi dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah sebuah proses emosi akibat tekanan dan perasaan tidak mampu untuk mengatasinya. Dalam beretorika ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan: pertama, fight atau melawannya, kedua, fight atau terbang atau melarikan diri sehingga kecemasan kian menjadi.

Salah satu ciri orang yang mengalami kecemasan retorika adalah suaranya parau, serak, terbata-bata. secara fisik, orang yang mengalami kecemasan beretorika badannya berkeringat dan jantungnya berdegup cepat.

Sebenarnya, kecemasan beretorika tidak perlu dihilangkan, itu wajar terjadi pada banyak orang. Kecemasan tersebut penting untuk emmbuat persiapan lebih, mempelajari materi, dan memahami audiens. Jadi kecemasan beretorika harus dipersiapkan dengan latihan dan persiapan yang matang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun