Mohon tunggu...
Dinda Putri
Dinda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Globalisasi Penyebab Gaya Hidup Mewah Terhadap Mahasiswa

17 Januari 2022   23:18 Diperbarui: 17 Januari 2022   23:29 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERKEMBANGAN GLOBALISASI PENYEBAB GAYA HIDUP
MEWAH TERHADAP MAHASISWA
Dinda Putri Sianipar
Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau
Dindasianipar18@gmail.com
Abstrak: Globalisasi dapat diartikan sebagai suatu perubahan sosial yang meliputi
bertambahnya keterkaitan antara elemen-elemen yang terjadi dalam lingkup dunia yang
dapat membawa konsekuensi penting bagi setiap individu maupun masyarakat yang
ada di belahan dunia lain. Begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di
kalangan mahasiswa. Pengaruh globalisasi terhadap mahasiswa juga begitu kuat, di
mana pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak mahasiswa kehilangan jati
diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya gejala gejala yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari pada remaja sekarang. Arus globalisasi membawa
dampak terhadap gaya hidup yang mewah bagi remaja. Contohnya dapat dilihat dari
remaja yang banyak melakukan rebonding dan smoothing pada rambut mereka, tak
terkecuali penggunaan softlens behel serta pemakaian gadget seperti Android maupun
iPhone yang seakan telah menjamur di kalangan mahasiswa. Mereka juga seolah saling
bertanding bahkan terkesan tidak mau kalah dengan yang lainnya. Fenomena lain juga
yang mewarnai kebiasaan mahasiswa itu sering pergi ke cafe, tempat karaoke ataupun
sekedar melihat-lihat di mall. Kebiasaan seperti ini ini sering dilakukan berkelompok
dengan teman-teman sampai larut malam merupakan hal yang dianggap biasa bahkan
diakui oleh beberapa remaja hal tersebut merupakan penampilan yang terasa
membanggakan.
Kata kunci: Globalisasi, masyarakat, mahasiswa
Pendahuluan
 Tanpa kita sadari pengaruh globalisasi sudah menyebar ke segala bidang dalam
kehidupan sehari-hari tak terkecuali dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Salah
satu kebiasaan yang secara turun-temurun dan secara tidak sadar bertahan di Indonesia
adalah kebiasaan konsumtif (gaya hidup mewah). Memang kebiasaan ini tidak dapat
dikatakan dimiliki oleh setiap warga Indonesia akan tetapi mayoritas masyarakat yang
tinggal di daerah perkotaan berperilaku demikian. Dari segi peningkatan pelakunya,
kalangan usia remaja dan dewasa merupakan kalangan usia yang paling cepat menyerap
kebiasaan konsumtif. Nah pola konsumsi seperti ini yang terjadi pada hampir semua
lapisan masyarakat, meskipun dengan takar yang berbeda-beda. Perlu diketahui bahwa

remaja merupakan salah satu contoh yang paling mudah terpengaruh dengan pola
konsumsi yang berlebihan (London & Bitta, 1993).
 Dalam era globalisasi seperti saat ini, gaya hidup yang konsumtif bukan ada karena
sendirinya melainkan sengaja dibentuk. Hal ini disebabkan selain untuk memperkaya
pemilik Mega industri di negara asing namun juga untuk melancarkan pencapaian
tujuan globalisasi ya itu seperti perasaan yang sama, gimana kebudayaan-kebudayaan
di berbagai pelosok dunia disatukan kedalam satu format budaya yaitu budaya barat
sebagai pelaku utama. Padahal hal semacam itu belum tentu cocok bagi masyarakat
Indonesia.
 Globalisasi tidak akan pernah terlepas dari apa yang namanya modernisasi.
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dan
keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modem menuju kepada suatu
masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi ini didukung pula oleh pendapat dari
(Salim, 2002:148) modernisasi diartikan sebagai suatu proses transformasi besar
masyarakat, suatu perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Modernisasi ini juga berpengaruh terhadap keadaan di seluruh dunia begitu juga pada
gaya hidup generasi mudanya. Tentunya hal ini tampak pada aspek nilai dan norma,
penggunaan teknologi, gaya berpakaian serta pola kehidupan yang mengalami
pergeseran.
 Sekarang, lihatlah masyarakat modern yang telah terperangkap ke dalam ruang
sosial kapitalisme dari globalisasi. Mengapa demikian, berjalannya roda kapitalisme
global yang terus berputar sehingga membutuhkan energi pembangkit untuk
menyelenggarakan liberalisasi kehidupan masyarakat kontemporer. Disamping itu,
yang sangat dibutuhkan untuk membangkitkan energi perputaran serta percepatannya
ialah bangkitnya sekelompok konsumen yang akan melahap semua produk kapitalisme
global itu sekaligus pada gilirannya menjadi mangsa serta budak harus konsumerisme
yang penting nyaring di ruang globalisasi dan liberalisasi tersebut.
 Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, rumusan masalah dalam artikel
konseptual ini adalah "bagaimana pengaruh gaya hidup mewah mahasiswa demi
meningkatkan kebutuhan prestise dalam lingkungan kampus? Apa saja penyebab yang
mempengaruhi gaya hidup mewah mahasiswa?"
 Tujuan penulisan dalam artikel ini agar dapat mengetahui, mengungkap, dan
mendeskripsikan mengenai sejauh mana pengaruh gaya hidup mewah/konsumtif
mahasiswa yang bergaya demi meningkatkan kebutuhan jasmaninya di dalam
kehidupan kampus, kemudian untuk mengetahui penyebab yang mempengaruhi gaya
hidup mewah/konsumtif mahasiswa.
Pembahasan
1. Pengaruh gaya hidup mewah/konsumtif mahasiswa dalam lingkungan kampus

Seorang remaja tentunya akan mencari jati dirinya untuk mencapai kehidupan yang
sesuai. Seorang remaja akan mencari teman yang memiliki sifat serta karakter yang
sama dengan dirinya dalam status sosial ekonominya. Menurut (Wirawan, 2009; 14)
seorang remaja dapat didefinisikan sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki
batasan usia sekitar 11-24 tahun. Jadi, mahasiswa dapat dikatakan sebagai remaja.
 Mahasiswa diartikan komunitas yang diharapkan dapat mengaplikasikan pendidikan
yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat yang terdaftar sebagai murid di
perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa, yang akan dikomunikasikan antara
masa pendidikan teoritis dengan masa pendidikan yang mulai mencocokkan realitas
sosial di luar lingkungan kampus dengan kaidah-kaidah teoritis yang telah mereka
pelajari dan disinilah awal mula wawasan idealisme sebagai penyebab hasil refleksinya
antara pengetahuan sosial yang ada dengan kaidah nilai universal yang mereka pelajari
atau yakini.
 Dikatakan mahasiswa konsumtif karena mereka adalah mahasiswa yang
berpenampilan mengikuti mode di dalam atau di luar kampus, sering pergi ke tempat-
tempat yang dapat meningkatkan Citra pergaulannya dan sering melakukan kegiatan
belanja atau sering kita sebut shopping oleh mahasiswa pada umumnya. Barang-barang
yang bagus untuk dikonsumsi oleh mahasiswa adalah barang-barang yang dapat
mendukung penampilan serta yang dapat memenuhi hobi mereka.
 Gaya hidup adalah ciri sebuah masyarakat modern atau disebut dengan
moderenitas. Mahasiswa terlibat secara langsung dalam modernitas dimana mahasiswa
yang hidup dalam lingkungan modern baik dari segi pertemanan akan menggunakan
gagasan tentang gaya hidup masyarakat yang digunakan untuk menggambarkan tingkat
ekonomi dan sosialnya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain (Chaney, 1996:40).
Mahasiswa mempunyai gaya hidup, Di mana mereka bersikap dalam pergaulan sehari-
hari. Dimulai dengan bagaimana cara berpakaiannya dan cara menanggapi teknologi
yang masuk dalam kehidupannya. Hal ini terjadi disebabkan mereka sudah berkenalan
dengan modernisasi yang masuk bersamaan dengan globalisasi sehingga membawa
dampak ke dalam kehidupan mahasiswa tersebut.
 Gaya hidup semacam ini dapat kita lihat dengan penggunaan barang-barang
bermerek untuk mendapatkan daya tarik dan prestise tersendiri. Menurut mahasiswa
yang keadaan ekonominya di atas rata-rata, ya dapat dengan mudah membeli barang-
barang bermerek tersebut tanpa berpikir. Sedangkan untuk mahasiswa yang keadaan
ekonominya pas-pasan pastinya akan merasakan sedikit kesulitan untuk dapat
membelinya. Namun, hal ini bukan menjadi penghalang, sebab kebanyakan mahasiswa
akan mengumpulkan uang mereka mulai dari menyisihkan uang saku sampai
menghalalkan segala cara agar dapat membeli apa yang mereka inginkan. Maksud dari
perlakuan tersebut mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti
mode yang sedang trendy.
2. Faktor-Faktor Pengaruh Perilaku Konsumtif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun