Mohon tunggu...
Dinda Oktarina
Dinda Oktarina Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswi Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Seni

" Dari Aksara Menuju Kain : Batik Incung Mendah Kincai, Warisan Sungai Penuh Kerinci yang Membanggakan Nusantara"

23 Mei 2025   20:31 Diperbarui: 23 Mei 2025   20:31 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Batik Incung?

Sungai Penuh, Jambi -- Batik Incung merupakan salah satu warisan budaya khas masyarakat Sungai Penuh, Provinsi Jambi, yang memiliki keunikan tersendiri. Batik incung merupakan aksara kuno suku kerinci yang dilestarikan melalui kain yang tidak hanya menjadi simbol identitas lokal, juga merupakan Simbol lain dari kekayaan budaya dengan makna filosofis yang mendalam. Batik incung dengan corak yang terinspirasi dari huruf Incung aksara tradisional masyarakat Sungai Penuh.

Sejarah dan Filosofi Batik Incung

Aksara Incung, sebuah sistem penulisan kuno yang digunakan oleh masyarakat Kerinci jauh sebelum aksara Latin ditemukan, adalah asal mula nama Batik Incung.  Ditulis di atas bambu atau kulit kayu, tulisan ini sering digunakan untuk mencatat silsilah, adat istiadat, dan hukum adat. Dalam upaya untuk melestarikan nilai historis masyarakat Kerinci, huruf Incung kemudian diubah menjadi desain batik dalam prosedur pelestarian budaya.

Menurut sejarawan lokal, motif-motif Batik Incung tidak hanya sekadar ornamen, tetapi mengandung pesan-pesan moral dan spiritual. Misalnya, motif sulur, pucuk rebung, dan kaco sesudung melambangkan siklus kehidupan, keharmonisan dengan alam, dan nilai kebijaksanaan yang dianut masyarakat adat Kerinci. Adapun motif pada batik incung mendah kincai ialah yang paling utama motif aksara incung kemudian motif flora, fauna, jangki, daun sirih dan bunga keladi.

Perbedaan batik incung dengan batik yang lainnya adalah pertama berbeda dari segi motif nya ciri khas dari batik incung kota sungai penuh dan kabupaten kerinci ini terletak pada aksara incungnya dan juga ada motif flora dan fauna yang diangkat dalam kain batik incung tersebut.

Proses Pembuatan batik

Pembuatan Batik Incung umumnya dilakukan dengan cara yang masih tradisional karena masih menggunakan tenaga manusia seperti pada proses cap nya, ada juga menggunakan batik tulis yang juga masih manual juga untuk proses pewarnaan sampai dengan proses akhir nya. Proses pembuatan dimulai dari pembuatan pola berdasarkan huruf Incung, yang kemudian ditorehkan menggunakan canting pada kain berwarna dasar cerah.

Ciri khas Batik Incung terletak pada bentuk geometris huruf-huruf Incung yang tidak ditemukan dalam motif batik daerah lain. Hal ini memberikan keunikan visual dan nilai tambah yang tinggi di pasaran. Kombinasi warna yang tegas dan motif yang berulang menjadi daya tarik utama Batik Incung sebagai busana etnik modern.

Tantangan dan Harapan

Meskipun mulai dikenal luas, Batik Incung masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti minimnya regenerasi perajin, keterbatasan bahan baku alami, dan kurangnya akses permodalan bagi pelaku UMKM. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi sangat penting.

Diharapkan dengan promosi yang intensif serta dukungan dari berbagai pihak, Batik Incung mampu menjadi simbol kebangkitan ekonomi kreatif berbasis budaya di Kerinci dan sekitarnya. Lebih dari sekadar busana, Batik Incung adalah narasi identitas yang hidup simbol dari kejayaan masa lalu dan harapan masa depan. Dan generasi muda sangat diharapkan untuk dapat melestarikan warisan budaya kota sungai penuh kabupaten kerinci ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun