Mohon tunggu...
Dinda Nawang Wulan
Dinda Nawang Wulan Mohon Tunggu... Guru - guru taman kanak-kanak

guru taman kanak-kanak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Kotak Huruf untuk Mengembangkan Keaksaraan Awal pada Anak Usia Dini

19 November 2022   19:56 Diperbarui: 19 November 2022   20:12 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pentingnya mengenalkan keaksaraan awal pada Anak Usia Dini, sangat perlu diterapkan sejak sedini mungkin. Mengenalkan keaksaraan awal pada anak, tidak harus melulu menggunakan tulisan atau kartu huruf. Mengenalkan keaksaraan awal pada anak bisa dilakukan dengan menulis di atas pasir, bisa menggunakan kertas yang permukaannya kasar dengan membentuk beberapa huruf, agar anak bisa meraba dan merasakan bentuk-bentuk huruf alfabet. Pada tulisan saya kali ini, saya ingin mengenalkan keaksaraan awal pada anak melalui kegiatan bermain menggunakan kotak huruf, yang bisa disusun menjadi sebuah kata.

Keaksaraan awal menurut Ahmad Susanto (2011:84) merupakan, salah satu proses atau tahapan untuk melatih peserta didik dalam membaca dan memahami satu persatu huruf serta bunyinya. Kemudian mengenal suku kata dan mengenal kata yang akhirnya menjadi kalimat.

Enny Zubaidah (2013: 9), mengemukakan pendapat bahwa aktivitas di dalam membaca di tahapan tersebut menekankan pada pengenalan dan pengucapan lambang-lambang bunyi berupa huruf, kata, serta kalimat yang masih sangat sederhana.

Sabarti Akhadiah, dkk., (1993: 11), menjelaskan bahwa dalam mengajarkan kemampuan membaca di tahap permulaan menekankan pada pengembangan kemampuan membaca tingkat dasar. Antara lain kemampuan untuk dapat menyuarakan dari huruf, suku kata, dan kemudian kalimat yang ditampilkan dalam bentuk tulisan ke bentuk lisan

Apa yang  membuat anak kesulitan dalam mengenal keaksaraan awal ?

Perkembangan bahasa pada AUD (Anak Usia Dini) bersifat sistematik dan berkembang seiring bertambahnya usia. Artinya, lingkungan juga memberikan pengaruh pada perkembangan bahasa anak. Jika keadaan lingkungan disekitar anak baik serta kondusif, maka kan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan bahasa anak dan sebaliknya.

Siapa sih yang berperan mengenalkan keaksaraan awal pada anak?. Orang tua dan guru yang berperan dalam mengenalkan keaksaraan awal pada anak. Anak dapat mengembangkan keaksaraan awal dimana saja, bisa dirumah maupun disekolahan.  

Keaksaraan awal merupakan tanda bahwa anak, bahkan sejak usia satu atau dua tahun sudah berproses untuk menjadi aksarawan. Ini yang harus ditumbuhkan, yaitu proses untuk menjadi aksarawan, bukan untuk menjadi pintar calistung, yang pintar menjawab teks atau soal. Menurut Ella Yulaelawati, keaksaraan awal merupakan tatanan fondasi untuk menguasai kemampuan membaca dan menulis serta berhitung yang menyenangkan.

  Mengajarkan pra keaksaraan kepada anak usia dini harus diupayakan dengan cara menstimulasi,    membimbing, mengasuh, dan memberikan permainan yang bermakna, aman, nyaman dan menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangan anak tersebut

Direktur Pembinaan PAUD, ibu Ella Yulaelawati berpendapat bahwa, Pra-keaksaraan atau keaksaraan awal adalah istlah yang digunakan untuk menjelaskan kemampuan anak dalam menggunakan aksara atau membaca dan menulis yang dikuasai sebelum anak belajar cara membaca dan menulis.

Literasi ini sangat diperlukan dalam segala macam kehidupan manusia karena kemampuan literasi ini bisa menjadi kunci manusia untuk berproses menjadi manusia yang lebih berpengetahuan dan berperadaban. Menurut Suyadi (2013) mengemukakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh untuk mengembangkan ragam potensi yang dimiliki anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun