Mohon tunggu...
Dinda Miralda Septia
Dinda Miralda Septia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Writing about films, communication, travel, and occasionally exploring social issues. —always curious, always learning.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Manipulasi Persepsi Publik Lewat Buzzer, Ancaman Bagi Demokrasi

20 Februari 2025   19:01 Diperbarui: 20 Februari 2025   16:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam era digital, informasi menyebar dengan cepat melalui berbagai platform media sosial. Namun, alih-alih menjadi ruang diskusi sehat, media sosial justru menjadi ladang subur bagi buzzer yang bertugas membentuk opini publik sesuai kepentingan tertentu. Fenomena ini semakin marak di Indonesia, di mana narasi buzzer sering kali digunakan untuk mendiskreditkan gerakan masyarakat sipil, termasuk aksi demonstrasi. Salah satu contoh terbaru adalah respons terhadap aksi "Indonesia Gelap."

Aksi "Indonesia Gelap" melibatkan mahasiswa dan masyarakat yang turun ke jalan untuk menyuarakan berbagai tuntutan kepada pemerintah. Beberapa tuntutan utama yang disampaikan antara lain:

  1. Mengawal dan mengevaluasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

  2. Realisasi tunjangan dosen ASN dan pendidikan gratis.

  3. Evaluasi anggaran pendidikan serta efisiensi Kabinet Merah Putih.

  4. Evaluasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

  5. Pencabutan proyek Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bermasalah.

  6. Pengesahan RUU Masyarakat Adat.

  7. Reformasi Polri dan penghapusan dwifungsi ABRI.

  8. Kebijakan pemerintah berbasis riset.

  9. Penerbitan Perpu tentang perampasan aset.

  10. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun