Mohon tunggu...
Dinda Fira Shabrina
Dinda Fira Shabrina Mohon Tunggu... Dinda Fira

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Inspirasi dari Seorang Pemimpin Negeri

22 November 2021   16:45 Diperbarui: 22 November 2021   17:10 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inspirasi dari Seorang Pemimpin Negeri

  • Judul                     : Jenderal Soedirman     
  • Penulis                 : Anom Whani Wicaksana  
  • Tahun terbit      : 2020
  • Halaman buku  : V + 151
  • Penerbit               : C-Klik Media, Jakarta  Selatan
  • Peresensi             : Dinda Fira Shabrina/ Farmasi/ Universitas Muhammadiyah Malang

      “Jenderal Soedirman” merupakan buku yang ditulis oleh Anom Whani Wicaksana. Buku ini merupakan cetakan pertama tahun 2020 yang menceritakan tentang kehidupan seorang pahlawan, Jenderal Soedirman, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Yogyakarta, 26 Juni 1980. Karya pertamanya, yaitu Soe Hok Gie Tak Pernah Mati:  Catatan Sang Demonstran. Karya lainnya, yaitu: Raden Ajeng Kartini: Perempuan Pembawa Cahaya untuk Bangsa (C-Klik Media 2018), Muhammad Hatta: Hidup Jujur dan Sederhana untuk Indonesia (C-Klik Media 2018), Plato: Belajar Kepemimpinan dari Plato (C-Klik Media 2018), Bunda Teresa: Inspirasi dari Seorang Perempuan Penyayang (C-Klik Media 2018), Ganjar Pranowo: Memimpin dengan Akrab (C-Klik Media 2019), Ridwan Kamil (C-Klik Media 2019), dan lain-lain

     Jenderal Soedirman adalah salah satu pahlawan yang jasanya sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia. Ia memiliki orang tua kandung dan orang tua angkat. Orang tua kandungnya bernama Karsid Kartawiradji yang bekerja di pabrik gula dan ibunya bernama Siyem yang berasal dari Purwokerto. Ibu Jenderal Soedirman memiliki kakak kandung yang bernama Toeridowati. Toeridowati memiliki suami yang bernama Raden Tjokrosoenarjo.

     Sejak dalam kandunganan, Tjokrosoenarjo meminta izin kepada ibu kandung Soedirman, Siyem, agar ia dan istrinya, Toeridowati, bisa merawat keponakannya itu. Soedirman memiliki gelar jenderal karena  Raden Tjokrosoenarjo merupakan asisten wedana di Rembang, Jawa Tengah. Ayah angkatnya,  Tjokrosoenarjo, pensiun dari jabatannya pada saat Soedirman berusia 8 bulan. Saat Soedirman berusia 6 tahun,  ayah kandungnya yang bernama Karsid meninggal dunia. Ayah angkatnya, Tjokrosoenarjo,  meninggal pada saat Soedirman menempuh sekolah guru di Cilacap sekitar tahun 1936.

     Soedirman memasuki masa sekolah pada tahun 1923. Ia memperoleh pendidikan formal di sekolah Hollandsch-Inlandsche School atau HIS (setingkat SD) pada usia 7 tahun karena berkat status Raden Tjokrosoenarjo yang merupakan mantan pejabat. Pada tahun ketujuh sekolah, Soedirman pindah ke sekolah menengah milik Taman Siswa karena ia selalu mendapatkan ejekan di HIS. Setahun kemudian Taman Siswa ditutup sehingga Soedirman pindah ke sekolah menengah Wirotomo. Setelah lulus dari Wirotomo, Soedirman menjadi pemimpin Hizbul Wathan cabang Cilacap. Dia memiliki tugas untuk menentukan, merancang, dan merencanakan kegiatan kelompoknya. Ia juga mengajarkan kepada para anggota muda Hizbul Wathan tentang sejarah Islam dan pentingnya moralitas serta disiplin militer.

    Dalam perjuangan melawan penjajah, Soedirman termasuk salah satu pejuang pemberani. Ia memiliki kehidupan yang sulit, namun ia selalu ingin berjuang dalam melawan dan mengusir penjajah.  Dalam sejarah perjuangan RI, Soedirman dicatat sebagai panglima dan jenderal RI yang pertama dan termuda. Soedirman memiliki banyak kepribadian positif. Salah satunya keras hati, ia selalu ingin bergerilya walau sedang terkena penyakit TBC akut pada paru-parunya.

    Soedirman wafat pada tahun 1950. Sebagai tanda berkabung di seluruh negeri, pemerintah pusat memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang.  Di Jakarta,  sosok Soedirman diabadikan dalam bentuk patung setinggi 6,5 meter di atas penyangga 5,5 meter. Tidak hanya  Indonesia,  Jepang juga sangat menghormati Jenderal Soedirman. Hal ini terlihat dengan adanya patung Soedirman di Negeri Matahari Terbit itu. Wajah Soedirman juga muncul dalam mata uang rupiah sebanyak 11 jenis uang rupiah. Sejumlah jalan di berbagai kota besar di Indonesia, juga diberi nama Soedirman. Bukan hanya nama jalan saja, tetapi telah dibangun Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Banyumas yang didirikan pada tahun 1963.

     Soedirman adalah pejuang yang memiliki tekad kuat dan niat baik untuk kemerdekaan bangsa Indonesia, contohnya pada masa Perang Gerilya. Ia, pasukan, dan dokter pribadinya berjuang mengusir tentara Belanda untuk mengumkan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih tegak berdiri. Soedirman merupakan orang yang gigih, tegas, amanah, dan tanggung jawab. Ia juga merupakan seorang yang taat dan memiliki kepatuhan terhadap agama Islam. Nilai kejuangan juga ia miliki,  yaitu nilai yang terkandung dalam usaha dengan penuh kesukaran dan bahaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan tenaga dan pikiran serta usaha yang penuh dengan risiko dan bahaya contohnya perang. Jenderal Soedirman merupakan pendidik yang berkualitas, cerdas, dan peduli terhadap sesama. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang dimiliki oleh Jenderal Soedirman sangat melekat dalam jiwanya. Walaupun Ia sedang memiliki penyakit TBC akut, semangat juangnya tidak pernah surut.

     Kelebihan dari buku yang berjudul “Jenderal Soedirman” ini, yaitu buku ini sangat mengispirasi semua orang. Foto atau ilustrasi dalam buku ini cukup mendukung dalam memberikan suatu gambaran yang jelas dalam suatu peristiwa.  Selain itu, buku ini bersifat informatif  karena buku ini berisi informasi terkait perjalanan kehidupan salah satu pahlawan bangsa. Alur dan latar yang digunakan adalah alur maju sehingga para pembaca mudah memahami jalan cerita. Kepribadian tokoh utama juga membuat banyak orang terinspirasi. Selain kelebihan,  juga terdapat kelemahan dalam buku ini, yaitu buku ini dicetak menggunakan kertas buram sehingga terkesan kurang menarik.

     Setelah membaca buku ini, wawasan para pembaca bertambah tentang informasi seorang pahlawan negeri, yaitu Jenderal Soedirman. Banyak pelajaran hidup yang dapat diaambil hikmahnya dari seorang teladan tersebut. Kepribadian positif  yang ia miliki, membuat para pembaca semakin terinspirasi oleh beliau. Tanggung jawab dan kecerdasan Jenderal Soedirman, dapat membuat negeri ini merdeka. Jiwa nasionalisme ini sangat dibutuhkan oleh generasi penerus bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun