Pembutan kaos pelangi mengajarkan keterampilan hidup (life skills) sejak dini, skill tersebut sangat penting untuk membentuk karakter kreatif, inovatif, dan mandiri serta melatih kesabaran dan ketelitian pada anak-anak. Salah satu kegiatan menarik yang bisa diterapkan di sekolah dasar adalah pelatihan pembuatan kaos pelangi (tie-dye). Kegiatan ini bukan hanya seru dan menyenangkan, tetapi juga sarat akan nilai edukatif dan seni.Warna, Kreativitas, dan Keceriaan di SekolahPada hari Kamis, 08 Mei 2025 siswa kelas 3 SD Tambakharjo mengikuti kegiatan pelatihan membuat kaos tie-dye yang diadakan oleh saya dalam rangka bhakti akademisi untuk melatih keterampilan. Bertempat di halaman sekolah, anak-anak terlihat sangat antusias mengenakan sarung tangan untuk mulai berkreasi dengan warna.Tie-dye adalah teknik pewarnaan kain yang dilakukan dengan mengikat atau melipat kain sebelum dicelupkan ke dalam pewarna. Namun dalam kegiatan ini pemberian warna dilakukan dengan cara semprot. Menyemprotkan pewarna ke kaos yang sudah dibentuk pola. Pola-pola unik yang dihasilkan dari proses ini menjadi daya tarik tersendiri karena tidak ada satu pun kaos yang hasil akhirnya sama. Terdapat pola melingkar yang hasilnya seperti angin tornado, ada juga dengan teknik yang lebih rumit denan ikatan yang lebih banyak tentunya sehingga dapat dipadupadankan dengan tiga sampai empat warna yang hasil akhinya seperti cangkang siput, dan masihbanyak pola yang lainnya.
Â
Langkah-Langkah Pembuatan Kaos Pelangi
1. Menyiapkan kaos polos berwarna putih berbahan katun dan pewarna kaos.
2. Melipat dan mengikat kaos dengan karet gelang untuk membentuk pola spiral, lipatan kipas, atau bentuk acak sesuai imajinasi siswa atau dalam tahap ini lipatan bisa disesuaikan dengan pola yang diinginkan.
3. Mencampur warna pewarna kain, lalu menyemprotkan atau menuangkannya pada bagian-bagian kaos yang diikat.
4. Mengemas kaos dalam plastik dan membiarkannya meresap selama minimal 6 jam.
5. Membilas dan mengeringkan kaos untuk melihat hasil akhirnya yang penuh warna.
Nilai Edukatif di Balik Warna
Pelatihan ini bukan sekadar aktivitas seni, melainkan juga media pembelajaran. Siswa belajar mengenal warna primer dan sekunder, mencampur warna. Tak hanya itu, mereka juga mengasah keterampilan motorik halus, bekerja sama dalam kelompok, serta belajar bersabar menunggu hasil karya mereka.
Reaksi dan Antusiasme Siswa