Mohon tunggu...
Dinda Melinda
Dinda Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGSD UPI Kampus Sumedang

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Rekognisi UPI: Program Kampus Mengajar sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SDN 2 Kadupandak

19 September 2021   10:13 Diperbarui: 20 September 2021   19:12 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ciamis (19-09-2021) - Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam kehidupan. Dimana, setiap individu disiapkan untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Melalui pendidikan, manusia diberikan kesempatan untuk dapat meningkatkan kualitas diri serta diharapkan mampu terbebas dari kemiskinan. Di Indonesia, hak untuk mendapatkan pendidikan tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 31. Disini, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk dapat memastikan masyarakatnya mendapatkan pendidikan yang merata, termasuk ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

Pandemi covid-19 yang telah mewabah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Salah satunya yaitu pada aspek pendidikan. Dimana, terdapat beberapa perubahan pada sistem pelaksanaan pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan, yang mana wabah covid-19 ini cukup mengancam keselamatan masyarakat, jika kegiatan sehari-hari tidak dibatasi. 

Perubahan yang sangat terlihat yaitu pada pelaksanaan pembelajaran. Jika sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka, maka pada masa pandemi ini pembelajaran dilaksanakan secara daring (virtual). Keadaan tersebut, menuntut guru dan siswa untuk mampu menguasai IT untuk dapat menyajikan pembelajatan yang maksimal. Namun, pada kenyataannya masih terdapat beberapa guru dan siswa yang masih gagap teknologi, bahkan terhambat karena terbatasnya jaringan ataupun alat komunikasi.

Fenomena tersebut, terjadi di beberapa daerah khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Dimana, jaringan yang terbatas, serta mayoritas siswa tidak memiliki alat komunikasi. Selain itu, guru yang gagap teknologi juga menjadi salah satu hambatan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. 

Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah, menjadikan peran bimbingan orang tua sangatlah besar. Namun, prioritas yang berbeda tak jarang menjadikan siswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal tersebut, berakibat terhadap banyaknya pembelajaran yang tertinggal. Selain itu, pemahaman orang tua yang terbatas terkait materi pembelajaran, serta pembelajaran yang monoton (seadanya) menjadikan siswa kurang bersemangat dalam belajar.

Kampus Mengajar hadir, sebagai salah satu implementasi dari program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Adapun tujuan dari program Kampus Mengajar ini yaitu dalam rangka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan aktivitas pembelajaran serta mengembangkan diri di luar ruang perkuliahan. 

Tujuan utamanya yaitu terkait literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi. Salah satu sekolah sasaran pelaksanaan program ini yaitu SDN 2 Kadupandak, yang berlokasi di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Dimana, lokasi sekolah tersebut berada di perbatasan provinsi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada

Mahasiswa KKN Rekognisi Universitas Pendidikan Indonesia turun tangan melalui program Kampus Mengajar dengan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan mengemas pembelajaran menjadi menyenangkan, dengan menyelipkan ice breaking berupa nyanyian ataupun permainan dalam pembelajaran, serta penggunaan media pembelajaran untuk mempermudah siswa memahami pembelajaran. Hal tersebut, menjadikan siswa lebih bersemangat, yang berdampak pada kualitas pemahaman siswa. Selain itu, guru dan siswa juga melakukan adaptasi teknologi, meskipun jaringan yang sangat terbatas.

Kegiatan pembelajaran dilakukan tidak hanya di dalam ruangan. Pembelajaran di luar ruangan juga menjadi salah satu alternatif pembelajaran, untuk menjadikan pembelajaran dengan suasana yang lebih menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan kebugaran setiap minggu, menambahkan motivasi juga dapat menaikan imun tubuh, terlebih di masa pandemi ini. Selain itu, penerapan protokol kesehatan dilaksanakan, juga sosialisasi kebiasaan di masa pandemi seperti tata cara mencuci tangan, serta pembelajaran berbasis teknologi.

Adapun feedback yang diberikan pihak sekolah, serta orang tua cukup baik. Mereka merasa terbantu melalui penerjunan mahasiswa melalui program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di masa pandemi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun