Bila saat ini bila kita berlibur ke kota Malang dan menyempatkan diri untuk berkunjung ke taman wisata bedungan Selorejo dan bedungan Karangkates (yang lebih dikenal dengan bendungan Sutami) kita tidak hanya terpesona dengan keindahan pemandangannya namun juga sekaligus menyaksikan kemegahan bendungan tersebut. Kekaguman yang sama juga akan muncul ketika kita berkunjung ke bendungan Wlingi di Blitar dan berbagai taman wisata bendungan lainnya di pulau Jawa. Â Namun dapatkah kita membayangkan seperti apa kondisi awalnya pada saat bendungan-bendungan tersebut akan dibangun?
Babat Alas adalah istilah Jawa yang berarti menebang hutan. Istilah ini juga menggambarkan usaha membuka jalan agar suatu pekerjaan bisa dilaksanakan. Judul buku ini memberikan gambaran pada pembaca bagaimana semangat, kerja keras dan perjuangan untuk membangun bendungan di saat awal kemerdekaan republik Indonesia.
Buku ini bercerita tentang kisah hidup Ir. Hartoto Mulyoharjono Dip.HE. salah seorang putra bangsa penerima Penghargaan Satya Lencana Pembangunan di tahun 1974. Beliau adalah salah seorang pionir dalam pembangunan bendungan-bendungan besar di Indonesia.
Dengan membaca buku ini, kita tidak hanya menemukan kisah menarik di saat pembangunan bendungan besar di Pulau Jawa. Namun juga masa kecil dan masa remaja beliau pada saat penjajahan jepang dan perang kemerdekaan. Perjalanan karier, pendidikan keahlian bendungan di Delf, Belanda dan Jepang. Kisah cinta dan kehidupan keluarga serta masa pensiunya. Beliau memiliki hobi fotografi sehingga buku ini dilengkapi dengan foto-foto koleksi pribadinya,s ehingga buku ini semakin menarik dan mengesankan karena pembaca semakin mendapat gambaran kondisi masa itu.
Kisah inspiratif ini sangat menarik dan memberi wawasan tentang bendungan-bendungan besar di pulau Jawa. Buku ini bisa didapatkan melalui gramediadigital, goggle books ataupun secara hardcopy di https://s.shopee.co.id/1qOhAk7UxP dan  tokopedia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI