Mohon tunggu...
Dinari Kirana
Dinari Kirana Mohon Tunggu... Certified Breathwork Facilitator

Praktisi trauma healing dengan menggunakan teknik napas ( Biodynamic Breathwork), yang memiliki sertifikasi Trauma informed, Yin yoga, Intuitive coaching, dan energi healing. Penulis sekaligus profesional underwriter asuransi jiwa yang eksploratif dengan beragam latar belakang Biologi dari Universitas Indonesia, Management Human Resources serta Philosophy and Islamic Mysticism.

Selanjutnya

Tutup

Book

BABAT ALAS - Kisah Hidup Seorang Pionir Bendungan

13 Juni 2025   13:07 Diperbarui: 13 Juni 2025   14:15 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Buku Babad Alas   Sumber: Koleksi Pribadi

Bila saat ini bila kita berlibur ke kota Malang dan menyempatkan diri untuk berkunjung ke taman wisata bedungan Selorejo dan bedungan Karangkates (yang lebih dikenal dengan bendungan Sutami) kita tidak hanya terpesona dengan keindahan pemandangannya namun juga sekaligus menyaksikan kemegahan bendungan tersebut. Kekaguman yang sama juga akan muncul ketika kita berkunjung ke bendungan Wlingi di Blitar dan berbagai taman wisata bendungan lainnya di pulau Jawa.  Namun dapatkah kita membayangkan seperti apa kondisi awalnya pada saat bendungan-bendungan tersebut akan dibangun?

Babat Alas adalah istilah Jawa yang berarti menebang hutan. Istilah ini juga menggambarkan usaha membuka jalan agar suatu pekerjaan bisa dilaksanakan. Judul buku ini memberikan gambaran pada pembaca bagaimana semangat, kerja keras dan perjuangan untuk membangun bendungan di saat awal kemerdekaan republik Indonesia.

Buku ini bercerita tentang kisah hidup Ir. Hartoto Mulyoharjono Dip.HE. salah seorang putra bangsa penerima Penghargaan Satya Lencana Pembangunan di tahun 1974. Beliau adalah salah seorang pionir dalam pembangunan bendungan-bendungan besar di Indonesia.

Dengan membaca buku ini, kita tidak hanya menemukan kisah menarik di saat pembangunan bendungan besar di Pulau Jawa. Namun juga masa kecil dan masa remaja beliau pada saat penjajahan jepang dan perang kemerdekaan. Perjalanan karier, pendidikan keahlian bendungan di Delf, Belanda dan Jepang. Kisah cinta dan kehidupan keluarga serta masa pensiunya. Beliau memiliki hobi fotografi sehingga buku ini dilengkapi dengan foto-foto koleksi pribadinya,s ehingga buku ini semakin menarik dan mengesankan karena pembaca semakin mendapat gambaran kondisi masa itu.

Kisah inspiratif ini sangat menarik dan memberi wawasan tentang bendungan-bendungan besar di pulau Jawa. Buku ini bisa didapatkan melalui gramediadigital, goggle books ataupun secara hardcopy di https://s.shopee.co.id/1qOhAk7UxP  dan  tokopedia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun