Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Kampus Merdeka Kemendikbud (MBKM) yang memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk membantu guru dan kepala sekolah.
Setelah melalui serangkaian proses seleksi, mahasiswa dari seluruh Indonesia yang berhasil lolos ke dalam program Kampus Mengajar 3, mulai ditempatkan di sekolah tingkat SD dan SMP yang ada di seluruh Indonesia untuk membantu proses pembelajaran di sekolah tersebut. Mahasiswa menjalankan program ini selama 1 semester.
Melalui program kampus merdeka ini, maka mahasiswa dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu, dengan adanya program kampus merdeka ini, mahasiswa dapat berbagi ilmu dan pengalaman, serta keterampilan yang dimiliki kepada siswa-siswa yang ada di sekolah tersebut.
Dalam pelaksanaannya, ada 3 program kerja utama yang harus mahasiswa implementasikan selama mengabdi di sekolah penempatan. Program kerja yang selanjutnya lebih dikenal dengan proker tersebut adalah penguatan Literasi, Numerasi, dan pendampingan Teknologi.
Sedangkan Literasi teknologi adalah suatu kemampuan dalam mengetahui sekaligus memahami hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti penggunaan internet, pengenalan alat teknologi pendidikan.
Selain itu, diharapkan peserta didik memahami cara menggunakan internet yang baik dan benar serta etika dalam penggunaan teknologi. Â Sehingga dengan penguatan literasi, numerasi dan teknologi ini, peserta didik dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kemajuan jaman yang sangat cepat.
Untuk implementasi dari penguatan literasi dan numerasi di SDN Cacaban 1, mahasiswa mencoba untuk terus menggalakkan membaca selama 15 menit sebelum KBM berlangsung, selain itu kami juga mendorong peserta didik untuk terus gemar membaca dengan cara menghias rak buku yang ada di dalam tiap-tiap kelas.
Di samping itu, kami juga membuat pohon literasi agar peserta didik termotivasi untuk membaca. Untuk pendampingan teknologi, mahasiswa mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi, seperti pengenalan aplikasi pendidikan "KAHOOT", "Quiziz", "E-Learning", dan aplikasi lain yang dapat menunjang peserta didik dalam mengeksplor pengetahuan mereka di luar sekolah.
Para siswa tampak sangat antusias ketika dalam proses belajar mengajar menggunakan teknologi pendukung. Kami juga membuat media pembelajaran seperti PPT Interaktif dan juga media pembelajaran Matematika sebagai alat penguatan numerasi siswa. Di samping itu, kami juga membiasakan peserta didik dengan memberikan kuis dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari setelah pembelajaran selesai.
Kegiatan literasi dan numerasi juga diterapkan melalui AKM (Assesment Kompetensi Minimum) yang dilakukan dengan dua tahap yaitu pre-test dan post-test. Kegiatan AKM ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur capaian peserta didik dalam menguasai literasi dan numerasi. Selain itu kegiatan AKM ini sangat membantu dan bermanfaat bagi guru guna menyusun strategi pembelajaran yang efektif, efisien, bermutu, dan berkualitas.
Kegiatan AKM ini diterapkan untuk siswa kelas 4 yang terdiri dari 26 peserta didik dan dilaksanakan di ruang kelas dengan menggunakan tablet sekolah. Pelaksanaan AKM di SDN Cacaban 1 dilakukan secara tertahap karena fasilitas, sarana, dan prasarana kurang mendukung sehingga pelaskanaan AKM membutuhkan waktu yang cukup lama.
Semoga program yang telah berjalan selama saya mengabdi di SDN Cacaban 1, dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi. Sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memanfaatkan ilmu yang di dapat di masa yang akan datang. Menjadi generasi hebat yang melek teknologi dan dapat bermanfaat bagi bangsa dan negaranya.