2. Berbagi pengalaman melepaskan diri dari jeratan rokok
  1. Sakit. Yes. Ini adalah alasan utama mengapa perokok aktif baik social smoker, perokok akut, serta perokok kadang insyaf dan kadang tidak insyaf. Men Biasanya, tak mudah bagi mereka untuk melepaskan diri dari jeratan rokok, utamanya, perokok akut. Hal ini disebabkan oleh merokok dijadikan sebagai kebiasaan sehari-hari.Â
  2. Menikah. Yuhu, benar. Ada seorang kolega yang mengatakan bahwa dia susah payah berhenti merokok karena permintaan calon suami. Alhamdulillah, berkat niat yang kuat dan ikhlas, sang kolega pun berhasil lepas dari jeratan rokok hingga saat ini.Â
  3. Demi sang buah hati. Alasan klasik tapi manis jika diresapi. Bayangkan, bagaimana jika generasi selanjutnya merupakan para perokok aktif dan bukan tak mungkin tersiksa sebagai perokok pasif karena kecenderungan anak meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. So, stop it! Berhentilah merokok demi sang buah hati. Kalau sudah begini, lu kece banget deh. Mengutip salah satu jargon acara televisi swasta,"gue kece dari lahir."
  4. Merokok itu haram. No doubt it. Kalau kayak begini, level cerdas dan bijaksana layak dilabelkan kepada para perokok yang memutuskan untuk tidak merokok lagi.
  5. Ya, emang sudah saatnya aja. Biasanya, alasan kelima ini dikemukakan para perokok dengan ikhlas tanpa paksaan. Terkadang, mereka memilih alasan ini karena mendapatkan wangsit dari teman, bacaan, maupun dari-Nya.Â
Referensi:
Author: beritatgl. "Manfaat Tembakau bagi Kesehatan Kita". http://www.beritaglobal.com/ekonomi/manfaat-tembakau-bagi-kesehatan-kita.(diunduh 1 Juni 2016).
Nanginam. "Kandungan dan Manfaat Tembakau". http://www.nangimam.com/2014/01/kandungan-dan-manfaat-tembakau.html. (diunduh 1 Juni 2016).
L. Abdul Muluk. "Menanam Tembakau sebagai Bahan Baku Rokok". www.academia.edu/7321544/Menanam_tembakau_sebagai_bahan_baku_rokok .(diunduh 1 Juni 2016).
