Diabetes bukan lagi penyakit orang tua. Kini, semakin banyak remaja Indonesia yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 akibat gaya hidup tidak sehat, terutama konsumsi gula berlebih dan kurang aktivitas fisik. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi diabetes meningkat, dan kini menyerang usia yang lebih muda.
Minuman manis seperti boba, soda, dan kopi susu kekinian menjadi bagian dari gaya hidup remaja saat ini. Ditambah dengan pola makan tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat, serta jarangnya aktivitas fisik akibat terlalu lama menatap layar, menjadikan generasi muda lebih rentan terkena penyakit metabolik seperti diabetes.
Penting bagi kita untuk menyadari bahwa diabetes bukan hanya tentang kadar gula tinggi. Komplikasi jangka panjangnya bisa fatal, seperti gangguan jantung, ginjal, bahkan kebutaan. Ironisnya, banyak remaja yang tidak menyadari gejalanya karena merasa "terlalu muda untuk sakit".
Namun, kabar baiknya, diabetes bisa dicegah. Langkah pencegahannya tidak sulit: kurangi konsumsi makanan/minuman manis, perbanyak aktivitas fisik seperti jalan kaki atau olahraga ringan 30 menit setiap hari, dan biasakan pola makan sehat. Edukasi sejak dini sangat penting, baik melalui keluarga, sekolah, maupun media sosial.
Sebagai generasi muda, kita punya tanggung jawab menjaga kesehatan sejak sekarang. Mari ubah gaya hidup "manis" yang menipu, menjadi gaya hidup sehat yang sebenarnya. Karena investasi terbaik masa depan bukan hanya tabungan, tapi tubuh yang sehat.
Referensi:
1. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
2. World Health Organization (WHO). (2021). Diabetes: Key Facts.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI