Mohon tunggu...
Dina Mardiana
Dina Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan penerjemah, saat ini tinggal di Prancis untuk bekerja

Suka menulis dan nonton film, main piano dan biola

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bappenas Dulu dan Kini, serta Tantangan Sektor Industri

2 September 2016   11:17 Diperbarui: 6 September 2016   05:52 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bappenas menjadi tempat berkumpulnya para insinyur dan berbagai pemangku kepentingan yang berkaitan dengan ekonomi untuk merumuskan program-program dan proyek-proyek pembangunan negara. (foto sumber: satuharapan.com)

Nilai tambah bruto sektor ekonomi kreatif di Indonesia, terutama bidang fesyen dan kuliner yang mencapai angka >100 trilyun rupiah. (sumber data: Biro Pusat Statistik, diambil dari media.bareksa.com)
Nilai tambah bruto sektor ekonomi kreatif di Indonesia, terutama bidang fesyen dan kuliner yang mencapai angka >100 trilyun rupiah. (sumber data: Biro Pusat Statistik, diambil dari media.bareksa.com)
Jadi, yang dibutuhkan perekonomian Indonesia saat ini adalah creative entrepreneurship, atau kewirausahaan kreatif yang dapat menggerakkan sektor swasta. Oleh karena itu diperlukan banyak industrialis, atau pengusaha di sektor industri, yang tekun dan jeli melihat celah agar dapat membuat berbagai inovasi. Makanya Bappenas sangat mendukung pembangunan perekonomian di daerah-daerah, terlebih lagi Indonesia mempunyai potensi bisnis di industri makanan, jasa dan juga pakaian (fesyen). Industri-industri ini harus dijaga dan dikembangkan, tidak sekadar pabrikan atau pembuat saja, melainkan juga ada product development untuk melahirkan berbagai inovasi baru. 

Pak Bambang juga menyebutkan bahwa industri sektor makanan merupakan industri unggulan yang akan terus maju, seperti industri pengolahan biji kopi gayo di Aceh yang sudah diekspor hingga ke Eropa dan Amerika Serikat, begitu pula dengan produk mie instan asli Indonesia yang kini dapat ditemukan di mancanegara bahkan sudah membuka pabriknya di Serbia, juga kopi instan.

RKP 2017 yang dicanangkan Bappenas dengan misi meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan. (dokumen sumber: Kompasiana dan Bappenas)
RKP 2017 yang dicanangkan Bappenas dengan misi meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan. (dokumen sumber: Kompasiana dan Bappenas)
Sebagai penutup dari acara Dialog Kompasianer Bersama Bappenas, Pak Bambang berpesan bahwa masa depan industri adalah industri kreatif berbasis teknologi yang dibuat oleh orang muda dan ditujukan untuk kaum muda. Jika 20 tahun lalu industri yang tengah booming adalah industri ritel, 10 tahun lalu adalah industri IT, maka saat ini dibutuhkan orang-orang muda berjiwa wirausaha serta kreatif, memanfaatkan aplikasi digital dan inovasi teknologi, agar dapat menciptakan lapangan kerja bagi sesamanya sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Visi dan misi RKP 2017 pun karenanya dapat segera tercapai. Ayo sukseskan Indonesia dengan Kerja Nyata kita bersama! ***

Referensi:

Di Era Digital, Seberapa Besar Industri Kreatif Doroong Ekonomi Indonesia?

Menteri Bambang Ingin Bappenas Buat Rencana Sesuai Anggaran

Bambang P.S. Brodjonegoro Terima Penghargaan Finance Minister of The Year 2015

Population Change and Development in Korea

www.bappenas.go.id

Profil Bambang Brodjonegoro yang Menjabat Kepala Bappenas

Bambang Brodjonegoro: Kita Buat Bappenas Jadi Birokrat Pemikir dan Kritis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun