Mohon tunggu...
DINA MAFRUHAH
DINA MAFRUHAH Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang

Hanya seorang guru PAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Keaksaraan Awal Anak Kelompok A dengan Bermain Kolam Pancing

9 Desember 2022   19:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   19:00 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di TK MUARA SEMBILAN pada kelompok A tahun ajaran 2022/2023 terdapat kendala pada kegiatan pembelajaran dalam memahami keaksaraan pada anak. Diantara kondisi yang melatar belakangi adalah:

  • Media yang guru gunakan kurang menarik bagi anak
  • Guru kurang menstimulus anak karena masih menggunakan LK
  • Suassana pembelajaran yang kurang kondusif
  • Anak tidak hafal huruf, terkesan asal menjawab dan mengikuti temannya

Keempat poin di atas menjadi latar belakang munculnya masalah kurang tertariknya anak untuk mempelajari keaksaraan awal. Hal ini terlihat saat proses belajar mengajar, antusisas anak untuk memepalajari kurang sehingga keadaan kelas kurang kondusif. Anak-anak berbicara sendiri, bermain sendiri dengan temannya dan terkesan lemas. Dari sisi guru dan SDM guru masih belum mengimplementasikan model pembelajaran abad 21 secara maksimal sehingga pembelajaran terkesan kurang kontekstual.

Pentingnya praktik ini dibagikan:

Praktik pembelajaran ini sebagai referensi rekan sejawat yang mengalami permasalahan yang sama di kelas. Anak bisa membuat sendiri kolam pancingnya beserta alat pancingnya lalu memainkannya. Dengan permainan kolam pancing akan lebih sering melihat, mengingat setiap huruf yang telah dipancingnya.

Tantangannya adalah:

  • Pemilihan rancangan kegiatan
  • Pemilihan model pembelajaran
  • Guru terkadang masih bersikap intervensi terhadap proyek yang anak buat
  • Anak terkadang masih bersifat egosentris karena rasa ingin memilikinya
  • Aturan bermain yang kurang dipahami anak
  • Penggunaan teknologi dalam pembelajaran

Yang terlibat adalah:

  • Kepala sekolah sebagai leader lembaga untuk dapat menfasilitasi guru dalam penyedian bahan-bahan /media pembelajaran
  • Guru sebagai pendidik di tuntut untuk lebih kreatif
  • Peserta didik (murid)
  • Orang tua sebagai pengendali dan pendukung pertumbuhan anak di rumah

 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam permasalahan yang dihadapi adalah:

  • Melakukan wawancara ke orang tua perihal tentang kemampuan anak beserta kondisi belajar siswa
  • Melakukan wawancara guru dan teman sejawat perihal selama ini dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siswa
  • Mengamati secara langsung kondisi kelas dan siswa
  • Mengundang orang tua untuk mendiskusikan permasalahan yang d hadapi anak

Dari hasil wawancara dan pengamatan secara langsung, dapat mengumpulkan berbagai macam informasi untuk mendukung tindakan selanjutnya pada saat melakukan praktek pembelajaran, sehingga guru bisa menyiapkan segala materi kegiatan  seperti perangkat pembelajaran, materi bahan ajar yang sesuai permasalahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun