Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Mengatasi Sikap Sombong

7 Juni 2021   15:38 Diperbarui: 7 Juni 2021   15:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kita pasti pernah mendengar kata sombong. Barangkali orang lain atau kita sendiri pernah mengatakannya kepada orang lain. Saya sendiri pernah mendapatkan label ini dari teman sendiri. Dikatakan sombong pastilah karena berbagai alasan. Seorang teman pernah menyematkan label ini kepada saya karena setiap semester saya mendapat nilai dan ipk yang bagus. Ketekunan dan usaha yang baik tidak akan pernah sia-sia. Maka ketika posisi saya berada satu langkah di depannya maka dia akan katakan saya sombong sekali.

Saya tidak membantah perkataan itu. Saya merefleksikannya dan berusaha untuk memperbaikinya. Bisa saja sikap saya atau tutur kata saya membuatnya merasa tidak nyaman dengan  kehadiranku. Saya juga tahu bahwa tidak semua orang dapat memahami danmengerti posisi saya. Dengan rendah hati saya mencoba melihat realita kehidupan saya,apakah memang saya adalah orang yang sombong ? Tapi sombong atau tidak sombong itu kembali kepada setiap pribadi yang mengalaminya.  

Nah,jujur saja saya tidak senang dan saya merasa terganggu ketika orang lain menyematkan label ini kepada saya. Untuk itu saya berusaha untuk memperbaharui diri setiap harinya. Setelah saya berefleksi saya menemukan 10 poin penting untuk megatasi sikap sombong. Semoga tips ini bermanfaat bagi kalian yang pernah menerima label ini. Di kalangan mahasiswa hal ini sering terjadi dan menjadi problema bagi orang-orang tertentu. Oleh karena itu,baiklah kita menyadari sikap-sikap kita  setiap saat. Berikut tipsnya :

1. Kita harus selalu menyadari bahwa keberhasilan atau kesuksesan yang kita raih bukanlah merupakan hasil jerih payah kita sendiri melainkan orang lain juga telah banyak membantu kita untuk mendapatkannya baik itu melalui doa,maupun cara-cara yang lain. Orang-orang tertentu menjadi stake holder di setiap pencapaian kita. 

2. Bersyukurlah senantiasa. Bersyukur karena Tuhan telah mengutus orang-orang pilihannya untuk membantu kita. Maka jangan pernah lelah untuk bersyukur karena Allah turut campur tangan dalam setiap usaha kita. Jangan sia-siakan berkat Allah yang kita terima melainkan bagikanlah itu juga kepada mereka yang membutuhkannya

3. Tujuan utama hidup kita adalah untuk mencari kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati dapat terjadi apabila kita mampu menjalin relasi ang akrab baik kepada sesama dan keluarga. Harta yang berlimpah bisa saja membuat kita bahagia dan sekaligus membuat kita tinggi hati dan bersikap acuh tak acuh kepada orang lain. Kiranya pengetahuan yang kita miliki membuat ita menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana.  

4. Hidup kita bagaikan roda pedati yang selalu berputar. Itu artinya tak selamanya hidup kita berada pada posisi yang sama. Tidak selamanya kita mengalami yang manis ada saat nya kita mengalami yang pahit. Oleh karena itu ketika kita berada di posisi yang baik jangan sampai mengaaikan orang lain bahkan meninggalkan mereka yang pernah hadir dalam hidup kita. Karena sejatinya hidup bukan untuk diri sendiri melainkan juga hidup untuk sesama. Sesamaku adalah tanggung jawabku. 

5. Belajarlah dari ilmu padi yang semakin berisi semakin menunduk (rendah hati). Belajarlah dari kepribadian Yesus yang senantiasa bersikap rendah hati. Ia mengatakan, "Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan yang merendahkan diri akan ditinggikan. (Lukas 14:11) 

6. Ketahuilah bahwa kesombongan adalah racun dalam kebersamaan sedangkan rendah hati adalah madu dalam kebersamaan. Kita tidak akan pernah mampu hidup seorang diri tapi hidup kita membuuhkan orang lain. Kita membutuhkan cermin dalam hidup kita dan kita hanya dapat bercermin dengan benar lewat pribadi-pribadi disekitar kita.

7. Hayatilah imanmu yang mengajakmu senantiasa menghargai ciptaan lain bahkan sekalian mahkluk harus dihargai karena itu juga merupakan ciptaan Allah. Ingatlah segala yang kita miliki (jabatan dan materi) adalah titipan Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun