Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serahkanlah Segala Kekhawatiranmu Kepada-Ku

16 Mei 2021   21:13 Diperbarui: 16 Mei 2021   21:15 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teropong indonesia.com

Ibu itu mulai heran melihat bentuk dan model jubah saya itu. " Mau dikecilin gimana toh nak ini baju ? Coba ibu lihat baju yang kamu pakai apakah sama modelnya dengan ini ?" 

"Sama Bu",jawabku . Akan tetapi,Saya mulai cemas,jangan-jangan ibu itu tidak tau mengecilkan ukuran  jubah saya itu. Ibu tua itu mulai mengambil meter dan mengukur lengan baju,pinggang dan leher serta lingkar badan saya pada saat itu juga dan menulisnya pada sebuah kertas.

Ibu itu mulai membongkar jahitan jubahku itu dan mulai mengukur sesuai ukuran yang baru dituliskannya. Ketika ia hendak menjahit,dia minta tolong kepadaku untuk memasukkan benang kedalam jarum tersebut. 

Setelah itu ia mulai menjahit saya mulai cemas karena beberapa kali ia menggunting kain jubahku yang baru itu. Setelah digunting diukur kembali kemudin dijahit lagi. Waduh,jangan-jangan dan jangan-jangan..

Selama proses penjahitan itu pikiran saya berkecamuk. Saya harap-harap cemas kalau jubah saya  itu bisa selesai dengan baik dan sesuai dengan harapan. Saya amati terus beliau. Saya memperhatikan dengan seksama bagaimana gerak-gerik  beliau menjahit kembali jubah saya itu . Di pihak lain ia terlihat begitu tenang dan kalem. Ia dengan santai mengerjakannya. 

Akhirnya muncul dibenak saya, untuk apa saya cemas dan gelisah tidak menentu. Untuk apa saya membiarkan hatiku diliputi ketakutan. Saya percayakan saja sama dia.  

Toh dia sudah ahli dalam hal menjahit meskipun rukonya sudah terlihat hampir tidak diminati orang. Karena eralatan yang sudah lusuh dan tidak ada kain yang tergantung atau model jahitan yang terpajang. 

Semua tampak berdebu seperti sudah lama tidak terpakai. Hmm,sekitar dua jam menunggu selesailah sudah jubah saya diperbaiki. " Nak,ini bajunya sudah siap,coba dulu mana tau ada yang masih kurang " katanya sambil menyodorkan jubah itu. 

Maka saya katakan biar saja saya bawa pulang nanti dirumah saya coba,andaikan ada yang kurang beres saya akan kembali kesini,jawabku kepada ibu itu.

Setelah saya teria jubah itu,saya pamit untuk pulang. Sesampainya di rumah dengan segera saya mencoba jubah baruku itu. Hasilnya sangat memuaskan dan sesuai dengan harapanku. Saya senang sekali dengan hasil jahitan ibu tua itu,saya terlihat anggun mengenakan jubah baru itu. Maka saya segera menghubunginya via telepon whatsaap dan mengucapkan terima kasih banyak kepadanya. 

Nah,apa yang mau saya katakan lewat pengalaman saya hari ini ? Teman-teman perasaan cemas dan gelisah, risau dan takut, kerap meliputi hati dan pikiran kita. Kadang kecemasan kita berlebihan dan ketakutan kita sering tanpa alasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun