Mohon tunggu...
Dina Finiel Habeahan
Dina Finiel Habeahan Mohon Tunggu... Guru - be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BE A BROTHER FOR ALL

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagaimana Aku Harus Menguatkanmu?

12 Maret 2021   10:57 Diperbarui: 12 Maret 2021   11:26 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pintereset.com/silviamogherk

Dear friend....

Bagaimana kabarmu dihari yang pagi ini..

Semalam suntuk telah kita habiskan untuk bercerita..

Saat kamu bercerita, aku memahami rasa sakitmu. Aku memahami kekecewaan, kemarahan dan tangismu. Tak ada yang mudah saat melepaskan. Tak ada yang mudah ketika hati yang kau cintai berubah. Rasamu pasti sangat rumit. Dan saat ini kamu mencoba membuka lembaran yang baru bersama yang lain

Aku hanya berpikir,seandainya kamu sungguh paham apa itu bahasa cinta,mungkin kamu tidak sesakit ini. Bahasa cinta tidak pernah menuntut balasan atas apa yang diperbuat. Bahasa cinta hanya ingin memberi dari apa yang diterima secara cuma-cuma. Kalau misalkan budi baik tak berbalas baiklah kita memintanya dari Tuhan. Jangan habiskan waktu untuk menagisi yang tidak perlu,gunakan kesempatan yang baru untuk menjadikan hidup lebih baik dan lebih berarti.

Bagaimana aku harus menguatkanmu?

Teramat sangat sulit menjelaskan dengan kata,bahwa semua akan baik-baik saja di saat hatimu sedang terluka seperti sekarang. Tidak akan mudah kamu terima jika kukatakan bahwa di masa depan kamu akan dapatkan yang lebih baik, di saat yang menurutmu terbaik justru meninggalkanmu.

Hatimu tidak akan mudah percaya, bahwa di waktu akan datang kamu akan sembuh dan menemukan cinta yang lain, di saat kamu masih merasakan luka yang tak tahu bagaimana menyembuhkannya.

Pesanku hanya ini, jangan melarikan diri. Jangan memaki meski kamu sangat ingin melakukannya. Entah kamu sanggup atau tidak, aku mohon padamu, bertahanlah. Telan segala kata-kata pahitmu, meski mulutmu ingin memuntahkannya. Berdirilah dengan anggun. Cara terbaik menghukum adalah menunjukkan bahwa setelah kamu sembuh, kamu akan bahagia tanpa atau dengan dirinya.

Tetaplah mendukungnya..

Tetaplah berbagi cinta dengannya..

Cinta tak selalu berwujud kata-kata tapi perbuatan..

Jika engkau gagal,datanglah kembali kepadaku..

Aku masih menyisakan segudang cinta untukmu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun